25 radar bogor

SMAN 2 Resmikan Lab Pembelajaran

TAMBAH FASILITAS: Kepala SMAN 2 Kota Bogor Atip Suherman bersama pengawas pembina SMAN 2 dan staf saat peresmian lab pembelajaran.
TAMBAH FASILITAS: Kepala SMAN 2 Kota Bogor Atip Suherman bersama pengawas pembina SMAN 2 dan staf saat peresmian lab pembelajaran.

BOGOR–SMAN 2 resmikan labolatorium pembelajaran ditandai dengan penandatanganan dokumen program dan berita acara peresmian oleh Pengawas Pembina SMAN 2, Rahmat juga Kepala SMAN 2, Atip Suherman.

Peresmian yang dihadiri oleh Wakil Kepala Bidang Kurikulum Agus Rusmana, Koordinator Penjaminan Mutu SMAN 2 Avyantini, Soewarma dan guru-guru MGMP Bahasa Indonesia. Ini merupakan satu-satunya laboratorium pembelajaran yang ada di Indonesia, sehingga menjadi keunggulan SMAN 2 Bogor.

Menurut Rahmat, usulan adanya laboratorium ini sudah ada sejak satu tahun lalu. Ide yang mendasarinya adalah adanya pengintegrasian manajemen berbasis sekolah dengan menerapkan siklus PDCA (Plan-Do- Chek-Act) untuk meningkatkan kemampuan profesional guru dan mutu pembelajaran. “Hal itu bisa dilaksanakan melalui kegiatan supervisi guru di laboratorium pembelajaran, yang akan menghimpun praktik selama proses pembelajaran,” jelasnya kepada Radar Bogor.

Untuk menunjang kegiatan tersebut, laboratorium pembelajaran ini dilengkapi proyektor, mikropon kondesor, pendingin ruangan, dan kamera. Jadi, guru dan peserta didik yang sedang disupervisi dalam laboratorium pembelajaran tidak merasa diamati. Supervisor melaksanakan pemantauan dari ruang yang bersebelahan dengan laboratorium pembelajaran yang menggunakan penyekat dinding kaca.

Kepala SMAN 2 Atip Suherman mengatakan, untuk menjadi model dalam penggunaan laboratorium pembelajaran ini, sebelum peresmian diadakan terlebih dahulu supervisi pembelajaran.

“Yang menjadi guru model adalah Ibu Irma Siska Priyanti dan peserta didik kelas XII IPS 3. Kegiatan pembelajaran mereka diamati oleh pengawas pembina, saya dan MGMP Bahasa Indonesia SMAN 2. Setelah itu, diadakan diskusi hasil supervisi tersebut,” jelas Atip.

Ia berharap, laboratorium pembelajaran ini akan dirasakan manfaatnya oleh seluruh guru dan peserta didiknya, sehingga SMAN 2 menjadi sekolah unggulan dan lebih maju lagi. Serta, menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di seluruh Indonesia. ”Makanya saya akan awasi penggunaannya agar bermanfaat,” tegas Atip.(ran/c)