25 radar bogor

Pelempar Pospol Terekam CCTV

TEREKAM CCTV: Cuplikan gambar CCTV memperlihatkan pemotor melempar benda ke arah pospol.
TEREKAM CCTV: Cuplikan gambar CCTV memperlihatkan
pemotor melempar benda ke arah pospol.

BOGOR–Peristiwa pecahnya kaca pos polisi (Pospol) depan Istana Bogor, diklaim bukan aksi teror. Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya mengaku, sudah mengecek rekaman CCTV dan tidak menemukan adanya pelemparan batu ke arah pospol.

“Orang sudah dilihat CCTV tidak ada, mau gimana coba. Silakan saja dicek lagi, tapi kami memang mendapatinya sudah pecah,” jelasnya usai pengung­kapan kasus narkoba di aula Kantor Polresta Bogor Kota, kemarin (16/10).

Ia mengatakan, pecahnya kaca di pospol Istana Bogor, lantaran kena benturan tangga saat pihaknya melakukan perbaikan plafon. Menurutnya, tak mungkin melakukan penyelidikan, sementara pihaknya sudah memastikan sebab pecahnya kaca tersebut.

“Kata siapa dilempar? Kan sudah saya sampaikan, waktu kemarin kan hujan. Hujan kan diperbaiki plafonnya, kena tangga. Tidak ada pelemparan. Orang kita tahu penyebabnya pecah, masak mau dilidik tukangnya,” paparnya.

Pantauan Radar Bogor, lubang kaca pospol yang sebelumnya ditutupi oleh spanduk, kemarin (16/10) sore sudah kembali diperbaiki. Spanduk yang sebelumnya menutupi kini tidak terlihat menghalangi kaca pospol tersebut.

Sementara itu, Radar Bogor mendapat rekaman CCTV di kawasan simpang Sudirman-SSA, yang menyorot tepat ke ruas jalan di hadapan pos polisi itu. Rekaman CCTV dengan keterangan tanggal 2017/10/15, CAM 7 PINTU ISTANA UTAMA, memperlihatkan detik-detik tiga pria menggunakan dua sepeda motor tampak melempar suatu benda ke arah pos polisi tersebut. Tepatnya di keterangan waktu AM 04:38:07, tampak tiga orang menggunakan dua sepeda motor melaju dari arah bilangan Sudirman, dan memutar balik tepat di depan pos.

Motor pertama dinaiki dua orang berboncengan, melaju pelan ke arah pos polisi. Orang yang duduk di belakang kemudian seperti melempar sesuatu ke arah pos polisi, lalu pergi menjauh.
Motor kedua hanya ditunggangi satu orang, juga perlahan men­dekat ke pos polisi dan tampak gerakan tangan seperti melempar sesuatu. Sembari melaju pelan, pengendara yang tak mengenakan helm tampak santai sambil beberapa kali melihat ke arah kanan belakang. (rp1)