25 radar bogor

Bertaruh Nyawa di Sungai

BAHAYA: Warga mencuci pakaian di aliran Sungai Cianten. Aktivitas ini dinilai berbahaya karena jika tidak hati-hati, akan terpeleset dan terseret arus sungai.
BAHAYA: Warga mencuci pakaian di aliran Sungai Cianten. Aktivitas ini dinilai berbahaya karena jika tidak hati-hati, akan terpeleset dan terseret arus sungai.

CIGUDEG–Perilaku hidup bersih sehat (PHBS) sebagian masyarakat di wilayah ­barat Kabupaten Bogor masih rendah. Terutama bagi yang tinggal di sepanjang aliran sungai, mereka sering memanfaatkannya untuk aktivitas mandi cuci kakus (MCK).

Hal ini dinilai berbahaya. Selain rawan penyakit, dikhawatirkan bakal terseret aliran sungai saat hujan deras dan banjir bandang tiba.

”Mau bagaimana lagi, sudah dari kakek buyut mandi, nycuci, dan buang air di sungai,” tutur warga RT 01/02, Desa Cigudeg, Kecamatan Cigudeg, Eni Nuryani (31) kepada Radar Bogor.
Ia bukan satu-satunya yang me­manfaatkan aliran sungai untuk MCK. Masih ada puluhan ribu warga lainnya yang melakukan hal sama. Musababnya, ada empat sungai besar mengalir di wilayah barat.

Yakni Sungai Cianten yang melintasi Kecamatan Leuwiliang dan Cibungbulang. Kemudian ada Sungai Cibeber (Leuwiliang-Leuwisadeng), Sungai Cikaniki (Nanggung-Cigudeg) serta Sungai Cidurian (Jasinga-Cigudeg).

”Kalau Sungai Cianten dimanfaatkan juga sebagai irigasi persawahan. Tapi banyak juga yang menggunakannya untuk MCK,” ujar Camat Leuwiliang Chairuka Judhyanto.

Terpisah, Kapolsek Cigudeg Kompol Yayan Sopyan meminta agar warga jangan terlalu bergantung kepada sungai. Apalagi arus sungai sedang deras saat hujan mengguyur. ”Kami imbau baik melalui Bhabinkamtimbas maupun dalam setiap kesempatan agar selalu waspada,” tukasnya.(all/c)