25 radar bogor

Aktivitas Bina Desa Aromatik Mahasiswa Analisis Kimia IPB

PEDULI: Mahasiswa D3 IPB jurusan Analisis Kimia saat melakukan bina desa di Bojongkoneng, Kecamata Babakanmadang, Kabupaten Bogor.
PEDULI: Mahasiswa D3 IPB jurusan Analisis Kimia saat melakukan bina desa di Bojongkoneng, Kecamata Babakanmadang, Kabupaten Bogor.

Sebagai mahasiswa tidak melulu harus di kampus dan mengikuti perkuliahan. Banyak cara bisa dilakukan untuk menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan. Seperti yang digagas organisasi mahasiswa Analisis Kimia, Program Diploma Institut Pertanian Bogor (IPB), Aromatik. Mereka melakukan kegiatan bina desa (bindes) di Kampung Gunung Batu, Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor, kemarin (15/10).

Laporan: Ismiatunnisa Utami

Ketua panitia pelaksana Bindes Yanto mengatakan, kegiatan ini adalah program kerja rutin tahunan dari Aromatik IPB. Tujuannya, meningkatkan jiwa sosial dan membantu warga sekitar yang membutuhkan.

“Saya mengutip kata-kata pak Zaenal (dosen IPB), sebagai mahasiswa Analisis Kimia jangan hanya jago di lab, jago titrasi, harus juga jago sosialisasi, membantu sesuai kemampuan kita, karena kita hidup tidak hanya sendiri pasti membutuhkan orang lain,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Menurut Yanto, kegiatan yang dilakukan panitia dalam program Bindes tersebut tidak hanya membantu warga dalam membuat pipa saluran air. Mereka juga memberikan pendidikan kepada anak-anak setempat, menyumbang pakaian bekas yang masih layak pakai kepada warga, serta pemeriksaan kesehatan dan pembagian multivitamin gratis.

Menurut Yanto, Desa Bojongkoneng dipilih sebagai tempat binaan karena untuk melanjutkan apa yang telah dilakukan kakak tingkat di tahun sebelumnya. “Kami mendengar keluhan lagi, ternyata susahnya saluran air ke MCK. Akhirnya kami membangun saluran airnya di tahun ini,” imbuhnya.

Dosen IPB Dr Zaenal Abidin mengaku senang melihat antusiasme warga termasuk anak-anak setempat menyambut kegiatan yang dilakukan mahasiswa. “Dulu saya pernah ke desa di Jepang, kalau di sana yang mengikuti perkumpulan seperti ini pasti orang-orang sepuh, tidak ada anak kecil, jadi desa di sana banyak yang jadi hutan karena tidak terurus, sedikitnya regenerasi, beda sekali dengan di Indonesia,” kenang Zaenal di hadapan warga.

Anak-anak di desa setempat, menurut Zaenal, merupakan aset desa yang harus dididik dengan baik agar bermanfaat bagi desanya sendiri. “Kalau ingin menjadi lebih baik pastinya adalah dengan pendidikan, entah itu pendidikan agama, atau yang lainnya, anak-anak sejak dini harus menabung ilmu, agar mereka menjadi kaya akan ilmu, karena ilmu itulah yang akan menolong mereka nantinya,” tuturnya.

Dosen Program Studi Kimia di IPB tersebut juga menyisipkan topik tentang kesehatan. Sebab dibutuhkan kesehatan yang prima juga dalam menuntut ilmu. “Anak-anak di sini, juga para warga harus sadar akan kesehatan, dimulai dari hal kecil, yaitu rajin mencuci tangan dan menggosok gigi, karena kalau badan sehat juga belajar kan menjadi lebih enak,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua RT setempat, Heru mengaku sangat senang dengan keberadaan mahasiswa IPB yang mau membantu kebutuhan warganya. “Apa yang sudah kalian berikan, akan kami rawat dan jaga dengan baik,” kata Heru. Apalagi diakui Heru, penyediaan pipa untuk saluran air ini sangat bermanfaat bagi warga pada musim kemarau sehingga mereka tidak perlu jauh-jauh lagi untuk mengambil air.(cr1/c)