25 radar bogor

Tarik Semua Polisi

JAKARTA–Pembentukan Detasemen Khusus Tindak Pidana Korupsi (Densus Tipikor) menjadi momentum kepolisian untuk berbenah. Menguatkan hal tersebut, Polri bisa menarik penyidik dan anggota kepolisian yang kini bertugas di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Para pegawai KPK itu bisa dilibatkan dalam tugas Densus Tipikor.

Dengan demikian, densus tersebut bisa berkonsentrasi maksimal memperbaiki kinerja unit pemberantasan korupsi Polri yang disebut bakal menyedot anggaran Rp2,6 triliun itu. ”Penyidik dan anggota Polri yang di KPK bisa diberdayakan maksimal untuk memperkuat Direktorat Tipikor,” kata Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak kemarin (14/10).

Seperti diwartakan, saat ini ada 96 penyidik KPK. Separuhnya merupakan anggota kepolisian aktif yang dipinjam dari Polri. Selain penyidik, ada anggota polisi yang menjabat posisi strategis. Yakni, Irjen Heru Winarko sebagai deputi penindakan, Brigjen Aris Budiman yang menjabat direktur penyidikan, serta Kombes Setiadi selaku kepala biro hukum.

Menurut Dahnil, penarikan penyidik dan anggota Polri dari KPK juga dapat jadi solusi kekhawatiran adanya inefisiensi anggaran Densus Tipikor. Kekhawatiran itu muncul seiring besarnya anggaran Densus Tipikor bila dibandingkan dengan KPK. Tahun ini KPK hanya mengelola anggaran Rp734,2 miliar.

Dia menambahkan, Polri bisa menarik Direktur Penyidikan (Dirdik) KPK Brigjen Aris Budiman sebagai langkah awal. Sebab, Aris diduga melakukan pelanggaran etik dengan menga­bai­kan perintah pimpinan terkait kedatangannya dalam rapat dengar pendapat (RDP) Pansus Hak Angket DPR terhadap KPK akhir Agustus lalu.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku belum mengetahui adanya isu dikembalikannya Direktur Penyidikan KPK Aris Budiman ke institusi Polri. ”Saya belum mendapat informasi soal itu,” ujarnya. Namun, perlu dilihat kembali soal kemungkinan tersebut. Yang pasti, hubungan antara Polri dan KPK solid. Apalagi, dengan adanya rencana untuk membentuk Densus Tipikor, Polri bisa menangani kasus-kasus yang skalanya lebih kecil dan KPK fokus pada kasus yang besar. ”Kita kaji dulu soal pengembalian. Tapi, kinerja Densus Tipikor ini juga bisa saling berbagi dengan KPK,” terang mantan kapolda Papua tersebut.

Anggota Komisi III DPR Taufiqulhadi mengatakan, selama ini Aris bekerja profesional sebagai direktur penyidikan. ”Kerjanya bagus, profesional,” terang dia. Taufiq tidak sepakat jika Aris dicopot dari Dirdik KPK dan dikembali­kan ke polisi. Menurut dia, pim­pinan KPK tidak boleh lupa bahwa polisi dan kejaksaan ikut membesarkan lembaga yang diketuai Agus Rahardjo itu.
Sekarang yang lebih penting adalah menyelesaikan persoalan yang terjadi di tubuh KPK. Lembaga itu butuh pembenahan karena diduga banyak penyim­pangan. Pansus angket masih mendalami berbagai temuan. ”Kami masih menunggu kehadiran KPK,” ujar wakil ketua pansus itu. (tyo/idr/lum/c10/oki)