25 radar bogor

Prajurit TNI Dilarang Masuk Stadion

BOGOR–Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, langsung mengambil langkah tegas dengan melarang prajurit TNI masuk ke dalam stadion untuk mendukung tim sepak bola. Kebijakan tersebut dia ambil setelah tewasnya Banu Rusman, salah satu anggota La Viola –julukan pendukung Persita Tangerang– di RSUD Cibinong, Bogor, Rabu (11/10).

Tewasnya suporter berusia 17 tahun itu, memiliki keterkaitan kuat dengan korps baju loreng. Para prajurit itu memang sengaja didatangkan untuk mendukung penggawa PSMS Medan yang saat itu bertandang ke markas Persita di Stadion Mini, Cibinong, Bogor. Mereka kemudian bentrok dengan La Viola di ujung laga, yang mengakibatkan Banu tewas serta 18 suporter mengalami luka parah.

Sebagai pimpinan di otoritas tertinggi sepak bola tanah air sekaligus Panglima Komando Strategi Angkatan Darat, Edy mengaku sangat menyesali insiden tersebut. Sebagai rasa penyesalannya itu, dia memutuskan melarang seluruh prajurit TNI masuk stadion hnaya untuk mendukung tim sepak bola.

“Saya sendiri mengungkapkan rasa duka yang sangat mendalam atas  insiden ini. Kami juga ikut berduka dan menyampaikan rasa simpati kami untuk keluarga korban yang ditinggalkan,” kata Edy kemarin (13/10). “Dan untuk sementara saya tidak akan mengizinkan suporter dari prajurit untuk masuk ke dalam stadion,” tegasnya.

Edy menambahkan, dia akan mencari tahu penyebab kerusuhan tersebut, dan berjanji akan memberikan tindakan tegas bagi sang pelaku. “Sepak bola seharusnya menjadi sebuah hiburan bagi masyarakat, bukan sebaliknya,” ujar pria yang saat ini mencalonkan diri sebagai gubernur Sumatera Utara itu.

Sementara itu, sebagai bentuk rasa duka, Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono sudah datang ke rumah almarhum sekaligus menjenguk para korban luka di RSUD Cibinong, Kamis (12/10). Kedatangan Joko tersebut semata-mata hanya untuk meringankan duka yang dirasakan oleh para korban.

Dalam perkembangan yang sama, Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria mengatakan, pihaknya juga akan bertindak cepat untuk mengambil keputusan terkait kejadian tersebut. “Kekerasan atau kerusuhan kemarin adalah bagiannya komisi disiplin kompetisi.  Jadi, dalam waktu dekat, Komisi Disiplin PSSI segera sidang untuk mengambil keputusan yang tepat,” kata Tisha.(ben)