25 radar bogor

Viral lagi, foto Blokade Puncak

BOGOR-Masyarakat kembali dibuat resah dengan beredarnya broadcast aksi sejumlah orang menutup ruas Jalan Puncak, sambil membakar sejumlah benda. Pesan berantai itu menyebut agar pengguna jalan menghindari akses utama Bogor-Cianjur tersebut. Blokade jalan memang terjadi.

Tapi sejak kemarin, kondisi sudah kondusif dan kabar tersebut adalah palsu alias hoax. “Sudah kemarin sebelumnya (blokade jalan), Rabu (11/10),” kata Kapolres Cianjur AKBP Arif Budiman. Amuk sejumlah orang terjadi pada Rabu pagi saat petugas gabungan hendak membongkar bangunan liar di sepanjang Jalur Puncak, Ciloto, Cianjur.

Mereka yang mengamuk merupakan para pemilik bangunan yang menolak penertiban. “Bakar-bakarannya memang benar pada saat Satpol PP merobohkan bangunan liar yang ada di sekitar Ciloto. Jadi, pada saat pembongkaran disertai ngangkut puing-puing bekas bongkaran, (puing) itu yang dibakar pedagang-pedagang yang punya lapak. Dibakar di tengah jalan,” sambung Arif.

Kepastian kondusivitas dan keamanan juga dijamin oleh Polres Bogor dan Muspika Cisarua. Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Puncak bahkan turut membantu mengantisipasi melebarnya kerusuhan PKL agar tak terjadi di Cisarua yang menjadi wilayah perbatasan Bogor-Cianjur. “Kami data PKL wilayah Bogor, koordinasi, dan memberi informasi agar tidak ikut campur permasalahan di wilayah tetangga.

Ataupun tidak mengikuti jika ada ajakan aksi solidaritas,” ujar Ketua Kompepar Kabupaten Bogor Teguh Mulyana. Bowie -sapaannya- mengatakan bahwa antisipasi tersebut untuk mencegah aksi serupa terjadi di Kabupaten Bogor. Kepada para pedagang, Kompepar menegaskan bahwa yang menimpa rekan PKL di Cianjur adalah kewenangan pemerintah setempat.

“Ini kan beda wilayah. Kalaupun kesehariannya saling kenal, tapi PKL kami tidak terhasut,” tegasnya. Sejauh ini, kata Bowie, relokasi pelebaran jalan Puncak di wilayah Kabupaten Bogor berjalan baik. Artinya, tidak ada perlawanan PKL meski beberapa faktor yang dijanjikan Pemkab Bogor belum maksimal. “Lahan dan relokasi semua sedang dipersiapkan bersama oleh Pemda,” pungkasnya.

Camat Cisarua Bayu Rakhmawanto menambahkan, apa yang terjadi pada PKL di wilayah Cianjur lantaran pembongkaran yang diduga tanpa tahapan sebelumnya. Itu dinilai membuat para pedagang kecewa. “Informasi yang kami terima tidak memakai tahapan (langsur bongkar tanpa surat),” imbuhnya. Kendati demikian, unsur Muspika Cisarua memastikan PKL di wilayah Bogor bersikap positif yang mendukung langkah pemerintah.

“Kami pastikan di sini insyaallah aman dan kondusif,” ucapnya. Kapolsek Cisarua Kompol Sujito mengaku, sudah meng­instruksikan Bhabinkamtibmas untuk menjaga situasi di wilayah perbatasan agar permasalahan di wilayah Cianjur tidak merambat ke wilayah Bogor. “Di wilayah Kabupaten Bogor kondusif. Kami, Muspika dan saya, minta relokasi, lahan sudah ada dan bangunan sudah tersedia,” terangnya.(don/c)