25 radar bogor

Penderita Penyakit Paru Butuh Bantuan

MEMPRIHATINKAN: Ika Kartika (tengah) tidak bisa berbuat banyak lantaran penyakit paru-paru yang kini menggerogotinya.

MEMPRIHATINKAN: Ika Kartika (tengah) tidak bisa berbuat banyak lantaran penyakit paru-paru yang kini menggerogotinya.

CILEUNGSI–Nasib malang kini dihadapi Ika Kartika (20). Warga Kampung Mampir, Desa Mampir, Kecamatan Cileungsi, ini mende­rita penyakit paru-paru dan hanya tinggal bersama adiknya. Kondisi ekonomi yang memprihatinkan membuat Ika tidak bisa menda­patkan pengo­batan maksimal.

Ika menuturkan, kedua orang tuanya telah meninggal dunia lantaran mengidap penyakit paru-paru yang sama dengan dirinya.

“Bapak saya mening­gal pada 25 November 2013 lalu. Tiga tahun setelah itu ibu saya menyusul, tepatnya pada 18 September 2016,” ujarnya kepada Radar Bogor kemarin (12/10).

Dia menerangkan, mulai mengidap sakit paru-paru pada 12 Juli 2016 dan langsung melakukan pengobatan secara rutin selama enam bulan. Setelah itu, dia mulai merasa kondisinya membaik dan bekerja tiga bulan.

“Mungkin karena kecapekan penyakit saya kambuh lagi. Agustus kemarin kondisi saya drop,” terangnya. Saat ini Ika hanya menjalankan pengo­batan di puskesmas karena terbentur biaya rumah sakit. Dia sempat minta tolong ketua RT untuk didaftarkan ke BPJS, tetapi tidak ada tanggapan.

“Kemarin saya sedang nge-drop banget. Penginnya dirawat di rumah sakit, tapi tidak ada biaya dan BPJS,” tuturnya.

Ika berharap pemerintah membantu mengobati penya­kitnya agar segera sembuh dan dapat melanjutkan hidup bersama adiknya.

Dikonfirmasi terpisah, Camat Cileungsi Renaldi Yushab mengatakan, akan mengecek kondisi Ika karena baru mendapat informasi. “Saya akan jenguk dan lihat kondisinya. Jika meng­khawatirkan, akan segera dikoordi­nasikan dengan Dinas Kesehatan,” singkatnya.(azi/c)