25 radar bogor

Wartawan Adakan Aksi Solidaritas

SOLIDARITAS: Anggota Forum Cendekiawan dan Pewarta (Cinta) Bogor Timur melakukan aksi solidaritas di Jalan Raya Transyogi, Cileungsi, kemarin.
SOLIDARITAS: Anggota Forum Cendekiawan dan Pewarta (Cinta) Bogor Timur melakukan aksi solidaritas di Jalan Raya Transyogi, Cileungsi, kemarin.

CILEUNGSI–Belasan warta­wan mengadakan aksi solidaritas terhadap intimidasi yang dialami wartawan Purwokerto, kemarin. Mereka prihatin dengan perla­kuan yang dialami wartawan Porwokerto saat meliput pembu­baran paksa aksi tolak pemba­ngunan PLTPB Gunung Slamet di depan kantor Bupati Banyu­mas, Senin (9/10) malam.

Beberapa wartawan mengada­kan aksi solidaritas di Jalan Raya Transyogi, tepatnya di flyover Cileungsi, kemarin (11/10). Selain berorasi, wartawan juga menggelar teatrikal yang menggambarkan kekerasan yang dilakukan aparat.

Satu orang wartawan tidur lepas di jalan dan satu lainnya memerankan Satpol PP yang menginjak-injak wartawan yang tidak berdaya. Para insan pers yang tergabung dalam Forum Cendekiawan dan Pewarta (Cinta) Bogor Timur ini, mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oknum Satpol PP dan polisi.

Koordinator aksi Dede Mul­yana menerangkan, aksi solidaritas ini sebagai dukungan moral para wartawan kepada para korban. Selain itu, wartawan Bogor Timur mendesak agar kasus itu segera diselesaikan.

“Para pelaku harus ditindak tegas agar tidak berulah mence­markan nama baik institusinya,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin. Dia menerangkan, sikap represif aparat hukum bisa saja menggelinding bak bola salju dan aksi seperti itu bisa meluas ke Bogor.

“Karena itu, kami berharap tindakan represif itu tak sampai di Bogor,” harapnya. Dia meng­aku khawatir, banyak wartawan yang hanya menjadikan profe­sinya sebagai alat penyambung hidup.

“Kami juga tidak menyangkal banyak oknum mengatas­namakan wartawan tapi hanya sekadar cari uang. Mereka ini merusak nama baik wartawan,” tuturnya. Aksi itu mendapat dukungan dari Ketua Presidium Bogor Timur, Hafidz Rana.

Menurutnya, aksi wartawan Bogor Timur menunjukkan sikap solidaritas antar sesama profesi. “Justru kalau wartawan tak beraksi, dipertanyakan jiwa jurnalisnya,” sindirnya.(azi/c)