25 radar bogor

Tenggak Obat Batuk untuk Mabuk

ANGKAP TANGAN: Satpol PP Kota Bogor menangkap tangan sepuluh pelajar di Taman Lodaya, dini hari kemarin (11/10). Para pelajar ini ketahuan sedang mabuk miras oplosan yang dicampur dengan obat batuk cair. Dari 10 pelajar tersebut, dua di antaranya perempuan.
ANGKAP TANGAN: Satpol PP Kota Bogor menangkap tangan sepuluh pelajar di Taman Lodaya, dini hari kemarin (11/10). Para pelajar ini ketahuan sedang mabuk miras oplosan yang dicampur dengan obat batuk cair. Dari 10 pelajar tersebut, dua di antaranya perempuan.

BOGOR – Peribahasa tidak ada rotan akar pun jadi, tampaknya, bisa menggambarkan apa yang dilakukan sepuluh pelajar ini. Karena tak punya cukup uang buat beli minuman keras (miras), mereka memilih memanfaatkan obat batuk cair untuk mabuk-mabukan. Hal itu terungkap dalam razia park to park yang dilakukan Satpol PP Kota Bogor, dini hari kemarin (11/10).

“Ada 10 orang yang kami amankan. Dua orang di antaranya cewek, masih SMA, tapi tidak pakai seragam. Semuanya warga Kota Bogor, dari Tanahsareal dan Bogor Selatan,” ujar Kepala Satpol PP Kota Bogor Herry Karnadi kepada Radar Bogor.

Ketika dijumpai, para remaja itu tengah menenggak minuman keras yang dicampur obat batuk cair  di Taman Lodaya. Sedikitnya ada 90 sachet obat batuk cair yang berhasil disita. Atas perbuatannya, para pelajar itu langsung diberikan sanksi fisik di tempat. Yakni push-up dan jalan jongkok mengelilingi taman.

“Tindakan fisik di tempat, karena mereka di bawah umur. Tapi tidak ada yang bawa obat (narkoba). Kalau bawa obat baru dibawa ke polresta,” kata Herry. Kini, menurutnya, Taman Lodaya menjadi taman kedua setelah Taman Corat Coret yang menjadi lokasi favorit tempat nongkrong remaja.

Padahal, semestinya lewat dari jam 12 malam tidak diperkenankan siapa pun untuk nongkrong di taman. “Jadi, yang kami dapati paling sering (taman) dijadikan tempat mabuk. Memang beberapa taman tidak ada park ranger, karena taman-taman kecil, sifatnya hanya patroli,” ucapnya. Herry mengaku geram dengan seringnya terulang kejadian serupa. Untuk itu, ke depan, dirinya bakal terus melakukan razia park to park di Kota Bogor.

“Berkali-kali saya ngomong, taman itu kalau dijadikan tempat untuk ketemu teman atau keluarga silakan saja. Tapi jangan ada miras atau obat-obatan terlarang. Jangan jadikan tempat bercumbu juga,” tandasnya.(rp1/c)