25 radar bogor

Segmentasi Bank Syariah Meluas

JAKARTA–Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan masa depan perbankan syariah akan cerah. Hal itu terlihat dari pertumbuhan per­bankan syariah dari tahun ke tahun dengan tren yang terus naik. Kenaikan tercatat pada pertumbuhan aset dan pembiayaan tahun ini dibandingkan tahun lalu.

Data sampai dengan Agustus 2017, jika dihitung dari Januari 2017 maka pertumbuhannya adalah 6,57 persen dan pembiayaan 7,92 persen, se­mentara dana pihak ketiga (DPK) naik 10,59 persen. Kemudian untuk pertumbuhan per tahun atau year on year (yoy) dari Agustus tahun lalu sampai tahun ini tumbuh 23,15 persen. Sedangkan pembiayaan 21,10 persen.

”Pertumbuhan masih terhitung tinggi. Guna mengenalkan dan mendekatkan kepada masyarakat produk dan jasa layanan perbankan syariah, kami menggelar pameran produk dan jasa perbankan syariah,” kata Direktur Penelitian, Pengem­bangan, Pengaturan dan Perizinan Perbankan Syariah OJK Deden Firman Hendarsyah.

Pertumbuhan itu bisa dilihat dari bank syariah papan atas yang mulai mengincar pembiayaan tumbuh di atas 12 persen. Segmen konsumer masih menjadi penopang pembiayaan. Plt Direktur Bisnis PT Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah Dhias Widhiyati mengatakan, pihaknya menargetkan pembiayaan mampu mencapai Rp23,1 triliun di akhir tahun ini.

Artinya, BNI Syariah akan mencatat pertumbuhan pembiayaan sebesar 12,68 persen dari perhitungan realisasi pembiayaan Rp20,5 triliun di akhir tahun lalu.

”Target kami, penyaluran pem­biayaan Rp23,7 triliun, secara konservatif. Paling tidak kami patok pembiayaan Rp23,1 triliun di akhir tahun,” katanya.

Adapun, anak usaha BNI ini telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp22,5 triliun per Agustus 2017. Untuk mencapai target, BNI Syariah akan masuk ke sektor pembiayaan infrastruktur yang berasal dari proyek pemerintah. Hanya, pihaknya masih tetap fokus mengalirkan pembiayaan ke segmen konsumer. Saat ini, sekitar 54 persen pem­biayaan berada di segmen konsumer dan porsi akan tetap sama hingga akhir tahun ini.

Sedangkan, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah membidik pembiayaan mencapai Rp19,65 triliun di akhir tahun ini. Sekretaris Perusahaan BRI Syariah Indri Tri Handayani menyam­paikan, banknya telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp18,71 triliun per Agustus 2017.

Harapannya, dengan penyaluran pembiayaan yang mulai membaik akan menghasilkan laba. BRI Syariah menargetkan laba bersih sebesar Rp190,25 miliar di akhir 2017.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia (BCA) Syariah John Kosasih mengungkapkan, pihaknya mematok pembiayaan tumbuh 15–20 persen. Dari laporan keuangan, pembiayaan bank ini telah mencapai Rp3,67 triliun per Agustus 2017. Jumlah ter­sebut naik 17,23 persen diban­dingkan posisi Rp3,13 triliun per Agustus 2016. (ind/jp/kon)