25 radar bogor

PKL Menjamur di Citeruep, PD Pasar Tunggu Ketegasan Pemkab

SEPI PEMBELI: Para pedagang di Pasar Citeureup terancam gulung tikar akibat menjamurnya PKL di sekitar pasar tradisional itu.
SEPI PEMBELI: Para pedagang di Pasar Citeureup terancam gulung tikar akibat menjamurnya PKL di sekitar pasar tradisional itu.

CITEUREUP–Tampaknya, perso­alan pedagang kaki lima (PKL) di Kecamatan Citeureup, sulit dituntaskan. Pasalnya, Pemerintah Kabupaten Bogor belum menunjukkan niatannya untuk memajukan pasar tradisional.

Dirut PD Pasar Tohaga, Eko Rom­li menerangkan, pihaknya masih menunggu sikap tegas Pemkab Bogor, terkait maraknya PKL di sekitar Pasar Citeureup. Pasalnya, PD Pasar tak memiliki otoritas untuk mengeksekusi PKL.

“Eksekusi itu ranah pemda. Jadi, kami menunggu sikap tegas pemda, agar kami bisa mengelola area (jalur PU, red) yang selama ini dikuasai PKL,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin (10/10).

Kata Eko, pemda bisa membe­ri­kan otoritas jalur PU untuk dikelola PD Pasar Tohaga, dengan beberapa pertimbangan hukum maupun fakta di lapangan. “PKL yang notabennya pedagang tidak resmi mendapat area ring satu. Ini tidak adil karena pedagang existing pasti dirugikan,” terangnya.

Dia mengatakan, kecanggu­ngan PD Pasar mendesak Pemkab Bogor disebabkan penge­lolaan saat ini masih melibatkan pihak ketiga. Sehi­ngga pola komunikasi yang dibangun lebih pada koordinasi.

“Kami tunggu sampai perda (peraturan daerah, red) inisiatif dewan diparipurnakan. Dalam perda itu, secara tegas ditentukan radius 500 meter dari pasar pengolahan ada pada kami (PD Pasar),” tegasnya.

Tanpa regulasi itu, sambung dia, upaya PD Pasar untuk melin­dungi hak pedagang resmi seakan menemukan dinding besar. Lantaran, di balik aktivitas para PKL ada campur tangan oknum nakal yang masih sangat kuat.

“Sudah ada oknum yang langsung kami SP. Tapi, ternyata jumlahnya tidak sedikit, sehi­ngga berisiko juga bila penerti­ban dipaksakan,” ujarnya. Bukan hanya itu, efektivitas penertiban juga kurang. “Akhirnya setelah ditertibkan, PKL datang lagi,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Paguyu­ban PKL Pasar Citeureup, Muham­mad Yusuf Kiat mengaku akan tunduk pada pemkab. Dengan catatan penertiban tak tebang pilih. “Jangan hanya Citeureup, namun semua harus ditata,” ucapnya.(azi/c)