Yasinta Salim, Zhazha Noer, dan Annisa Rakhmalia merupakan tiga siswa SMAN 10 Kota Bogor yang mengikuti ajang English Festival melawan ribuan murid lainnya se-Jabodetabek di Diploma IPB akhir pekan lalu. Yasinta meraih juara pertama membawakan storytelling tentang pemilik Kentucky Fried Chicken, Zhazha yang membawakan dua lagu penyanyi terkenal mendapatkan juara 2, dan Annisa speech tentang gender equality juara tiga.
Laporan: Rany Puspitasari
Yasinta menjelaskan bahwa pemilihan tokoh yang ia ceritakan seperti yang diceritakan dalam storytelling-nya di IPB, yaitu Kolonel Sanders, merupakan sosok yang menginspirasi banyak orang. Dia jatuh bangun membangun usaha, tapi tetap semangat sampai pada akhirnya mendirikan KFC yang ada di berbagai belahan dunia.
“Meski selalu gagal, beliau tetap semangat. Banyak yang bilang bahwa dia loser, tapi dia tetap semangat,” ucapnya kepada Radar Bogor.
Sebelumnya, Yasinta juga membawakan salah satu perjuangan pahlawan Indonesia, yaitu Piere Tendean sebelum dirinya lolos ke babak final. Penyampaian dan gaya bicaranya yang membuat orang lain menikmati, membuat dirinya berhasil menjadi juara.
Sementara, Zhazha Noer pada kompetisi menyanyi, membawakan dua lagu milik Ariana Grande dan Alicia Keys. Kurang matangnya persiapan dan latihan, membuat Zhazha mendapatkan posisi kedua dalam bidang sing a song itu.
Sama dengan Annisa Rakhmalya Khairani. Ia yang mengikuti bidang speech, membawakan tentang gender equality.
Kurang percaya diri, membuat Annisa grogi dalam penampilannya. Meski begitu dirinya mendapatkan juara 3, mengungguli peserta lainnya se-Jabodetabek.
Di tempat yang sama, guru bahasa Inggris serta pembina English Club SMAN 10, Ernawati mengatakan, ketiga peserta didiknya sudah sangat maksimal dalam mengikuti kegiatan tersebut. Penyampaian Yasinta pun dinilai sangat baik hingga membuat orang yang mendengarkannya sangat menikmati, bahkan ikut terbawa hingga tertawa.
Sementara Zhazha membawakan lagunya sangat enjoy dan menghayati. Annisa pun sangat bagus. “Namun, namanya perlombaan, pasti ada yang menang dan kalah, ya ini dijadikan sebuah pengalaman mereka untuk mengukur kemampuan diri, dan terus mengasah kemampuannya lagi ke depan,” tegas Erna.(c)