CIAWI–Menghabiskan akhir pekan dengan memancing di sungai, sudah jarang dilakukan karena sudah kotor. Namun, warga di sekitar Puncak bisa dengan leluasa mancing ikan di Kampung Naringgul, Desa Bendungan.
Warga tak perlu syarat. Cukup membawa kail, pancing, umpan, jas hujan, dan payung sendiri. “Sejak bersih, ini jadi lokasi liburan sama anak-anak,” kata Risman (34), warga Desa Megamendung yang datang bersama anak dan istrinya saat ditemui Radar Bogor, kemairn (8/10).
Selain itu, warga lainya, Hendi (44) mengaku, jika di pemancingan komersil harus menghabiskan Rp200-300 ribu. Namun, kali ini bebas tanpa melihat waktu, aturan, dan ikan yang dibeli. “Jangan hanya mancing ikannya saja, harus bersih-bersih,” ucap pria berkumis ini.
Gelak tawa pun terlihat di tengah suasana ramai. Apalagi, ketika beberapa kali pemancing justru mendapatkan plastik dari kailnya. Namun, hal itu tak membuatnya kesal sebab sudah disediakan tempat sampah bagi para pemancing.
Ketua Ecovillage Desa Bendungan, Irfan Satiri mengatakan, penebaran ikan di sepanjang Sungai Ciasin bagian dari kampanye menjaga kebersihan sungai. Salah satunya, peran komunitas memancing.
Selain sungai, sambung Ifran, ecovillage menyulap selokan hingga bisa dihidupi ikan. Saaat ini, sudah ada 300 meter dengan target dua kilometer. Nantinya, setiap tiga meter mampu menghasilkan 100 kilogram ikan. (don/c)
