25 radar bogor

Kuartal III Rugi hingga Rp42,9 Miliar

JAKARTA–PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) terus melakukan efisiensi. Salah satunya di bidang sumber daya manusia. Hingga kuartal III 2017, perseroan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada sekitar 400 karyawan di bagian call center. Sedangkan pengemudi masih dipertahankan.

”Sekarang sudah banyak orang pesan taksi pakai aplikasi online,” kata Presiden Direktur TAXI Benny Setiawan. Dia menjelaskan, TAXI sebenarnya sudah bekerja sama dengan Uber. Namun, persaingan menjadi semakin ketat. ”Dulu orang berebut naik taksi. Sekarang bisnis transportasi terus berubah,” keluhnya.

Perseroan pun terus mencatatkan kerugian. Pada semester I 2017 pendapatan perseroan menurun 57 persen (yoy) menjadi Rp158,73 miliar. Kerugian pun membengkak 67 persen menjadi Rp42,9 miliar. TAXI juga masih memiliki beban utang Rp454,9 miliar. Belum lagi utang obligasi yang bakal jatuh tempo pada 2019. Jumlahnya mencapai Rp994,3 miliar. Untuk mengurangi beban utang, TAXI menjual aset-asetnya di Jakarta. Antara lain tanah seluas 4 hektare (ha) serta aset idle lain dengan total luas 10,5 ha.

Analis senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, emiten taksi memang harus menghadapi persaingan ketat dengan transportasi online. TAXI memang mencatat kinerja yang tak sebagus BIRD (PT Blue Bird Tbk).

”Meski sama-sama mencatatkan penurunan, baik dari sisi pendapatan maupun beban langsung, BIRD masih mencatatkan keuntungan meski menurun. Sedangkan TAXI merugi,” ujarnya. Laba atribusi BIRD semester I lalu tercatat sebesar Rp193,08 miliar; turun 15,65 persen secara year-on-year (yoy).(rin/c11/noe)