25 radar bogor

Komunitas Dapoer Dumayers, Dari Facebook Jadi Sitaka

Media sosial memiliki dampak positif luar biasa jika digunakan secara bijak. Salah satunya mempertemukan teman lama yang tidak pernah berjumpa lagi, atau mempertemukan orang baru yang memiliki ketertarikan di bidang sama.

Media sosial atau medsos juga banyak melahirkan komunitas-komunitas yang memiliki kegiatan-kegiatan positif, seperti Komunitas Dapoer Dumayers. Awalnya, Chichi Sri Sulastri bekerja di Malaysia pada 2012, kemudian setahun kemudian untuk mengobati rasa rindu terhadap tanah air, untuk mencari teman, Chichi membuat grup Facebook khusus tenaga kerja wanita (TKW) di berbagai negara dengan nama Cangcimen. Setelah membuat grup tersebut, Chichi banyak mendapatkan teman khususnya yang berasal dari Bogor.

Kemudian grup tersebut banyak peminat, bukan hanya pekerja di luar negeri, juga anggota dari Bogor dengan berbagai profesi. Akhirnya, Chichi mengubah nama grup tersebut menjadi Dapoer Dumayers dan pada 11 November 2013, Chichi mendirikan komunitas tersebut. Chichi mengubahnya menjadi Dapoer Dumayers karena semua bertemu di dunia maya.

Semakin banyak anggota dari grup tersebut, membuat Chichi membentuk kepengurusan yang disebut admin. “Saya menemukan teman lama dan baru di sini, alhamdulillah sampai saat ini kami masih menjalin tali silaturahmi dengan baik. Kami sering berbagi ide dan memiliki moto yaitu berbagi itu indah, hidup akan berkah,” tutur pendiri Dapoer Dumayers, Chichi Sri Sulastri.

Tidak hanya itu, pertemanan yang semula dari dunia maya tersebut, semakin akrab menjadi teman cerita dan berbagi. Melihat semakin banyak anggota dan kedekatan yang intens dan banyak anggota dari Bogor, akhirnya mereka pun mengadakan pertemuan langsung atau bertatap muka. “Komunitas Dapoer Dumayers merupakan perkumpulan ibu-ibu yang murni bertemu dari media sosial Facebook dan kami saling berbagi ilmu satu sama lain, kami adalah keluarga,” tuturnya.

Pada 2015, Chichi kembali ke Indonesia dan mengadakan pertemuan pertama dengan semua anggota Dumayers, dan meresmikan Komunitas Dapoer Dumayers di Kebun Raya Bogor. Jumlah anggota Dapoer Dumayers yang aktif mencapai 70 orang, sebagian besar adalah ibu-ibu rumah tangga, pembuat kue, pekerja di sebuah instansi, pembisnis dan lain-lain.

Setelah itu, Chichi berinisiatif melakukan pertemuan rutin yang diberi nama Silaturahmi Tatap Muka (Sitaka). Setiap hari aktif berkomunikasi di WhatsApp membahas berbagai macam resep makanan. Tujuan Dapoer Dumayers adalah saling lebih mengenal satu sama lain, belajar membuat beraneka macam kue dan ingin memajukan ibu-ibu agar lebih andal dalam membuat kue dan bisa membuatnya lebih mandiri.

Pergantian kepengurusan admin dilakukan setiap satu tahun sekali dengan bermusyawarah. Setiap bulan mengadakan uang kas, hasilnya digunakan untuk membeli peralatan membuat kue dan setiap pertemuan menggunakan kaos resmi Dapoer Dumayers atau dresscode dengan warna senada.(cr6/c)