25 radar bogor

Azrul Ananda Berbagi Kisah Inspiratif

BERBAGI ILMU: Direktur Utama PT Jawa Pos Koran, Azrul Ananda saat berbagi kisah di hadapan civitas academica.
BERBAGI ILMU: Direktur Utama PT Jawa Pos Koran, Azrul Ananda saat berbagi kisah di hadapan civitas academica.

Azrul Ananda berbagi kisah inspiratif kepada sekitar 200 civitas academica Universitas Islam Malang (Unisma). Direktur utama PT Jawa Pos Koran itu mengisahkan perjalanan hidupnya.

Azrul mengatakan bahwa setiap peristiwa dalam hidup ini jika dicermati sebenarnya saling menyambung. ”Ini yang dinamakan connecting the dots atau menyambung titik-titik. Anda akan melihat, kalau hidup ini dirunut ke belakang, itu titik-titiknya banyak yang nyambung,” katanya pada workshop & sharing session yang bertema Mewujudkan Jiwa Inovatif dan Kreatif dalam Semangat Entrepreneurship di Gedung Pascasarjana Unisma, (7/10).

Dia lalu mengisahkan perjalanan hidupnya. Dia dilahirkan dari keluarga yang tiap hari bergelut dengan koran. Dahlan Iskan, sang ayah, adalah bos Jawa Pos. Pada 1993–1994, Azrul ikut pertukaran pelajar dan masuk Ellinwood High School di Kansas, Amerika Serikat. Maksud keluarga, Azrul bisa jauh dari urusan koran.

”Tapi, sudah jauh-jauh ke Amerika biar nggak berurusan dengan media, eh lha kok orang tua angkat saya malah bisnisnya koran,” tutur Azrul. Di sekolah pun, akhirnya dia bergabung dengan tim koran sekolah sebagai fotografer.

Setelah pulang ke Indonesia, Azrul ikut mengurus Jawa Pos. Padahal, dia mengaku saat itu sudah tidak baca koran lagi karena isinya terlalu serius dan membosankan. Akhirnya, dia membuat rubrik anak muda yang dinamai DetEksi, yang kini berubah menjadi Zetizen. Karena DetEksi, oleh asosiasi surat kabar dunia WAN-IFRA, pada 2011 Jawa Pos dinobatkan sebagai surat kabar terbaik dunia dengan pembaca muda.

Prestasi itu dicapai dengan kerja keras dan keseriusan. Azrul memang dikenal serius setiap menerjuni suatu bidang. Itu pula yang dia tunjukkan ketika mendalami balap F1 sebagai penulis dan komentator.

”Nggak ada kaitannya sama sekali dengan koran. Tapi, saya mau menunjukkan kalau dari hobi yang dilakukan serius, kita bisa sukses,” katanya. Selama lebih dari sepuluh tahun, dia menjadi komentator F1 di televisi.

Keseriusan serupa dia tunjukkan ketika menekuni dunia basket dengan DBL (Developmental Basketball League)-nya. Juga hobi yang sekarang dia tekuni. Yakni bersepeda. Tiap hari dia melahap rute sejauh 100 km. ”Buat saya, bersepeda itu seperti semedi,” ujarnya.

Lantas, apa kunci dari semua kesuksesan itu? ”Buat saya, kunci kesuksesan itu adalah kalau suka melakukan sesuatu, seriusi. Nanti kita akan dibukakan jalan atau kita akan peka saat ada jalan,” ucap Azrul.(jpr)