25 radar bogor

Aliran Air 10 Ribu Pelanggan Tersendat

BOGOR–Bocornya pipa AC diameter 18 inci di Kampung Bojongkoneng, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, yang tergerus longsor pada Rabu malam (4/10), membuat lebih dari 10 ribu pelanggan di zona 1 teriak karena tidak mendapat pasokan aliran air PDAM.

Dirut PDAM Tirta Pakuan, Deni Surya Senjaya memaparkan, longsor yang terjadi mengakibatkan adanya pergerakan pipa. Mengantisipasi kebocoran yang lebih parah, akhirnya aliran air pun dimatikan terlebih dahulu.

“Jadi, ada kekhawatiran tim teknis pada saat perbaikan terjadi longsor susulan, akhirnya kami berencana merelokasi pipa. Tapi ketika di lapangan, ternyata bisa perbaiki dulu. Ada dua titik kebocoran, diperbaiki dua duanya, Sabtu (7/10). Tapi tiba-tiba ada laporan muncul bocor satu lagi, jaraknya 20 meter dari titik awal. Kalau ditotal ada empat titik kebocoran,” ungkapnya.

Menurut Deni, zona 1 dari Ciawi hingga Wangun tidak terganggu. Namun, yang terganggu adalah dari Tajur hingga ke Cipaku, dengan total lebih dari 10 ribu pelanggan. Besok (hari ini, red), kata dia, seluruh aliran air sudah mengalir.

“Tapi, karena zona 1 itu topografinya sangat panjang, kalau dibuka, tidak langsung ke pelanggan, ada udara-udara yang masuk. Jadi dibuang dulu airnya. Dengan adanya udara masuk akan mengurangi tekanan air. Sehingga air yang mengalir ke pelanggan agak lama,” ungkapnya.

Menurut dia, kejadian ini tak bisa lantas menyalahkan faktor manusia saja. Meskipun keberadaan pipa di Bojongkoneng terganggu karena struktur tanah yang sudah berubah, akibat proyek Tol Bocimi. Karena pada akhirnya, ada pergerakan-pergerakan lain, terutama dengan adanya hujan deras.

“Jadi, sering ada gerakan tanah. Makanya, ke depan akan kami ganti pipanya dengan HDPE supaya lebih fleksibel. Pipa yang tertanam ini cukup lama, sudah 74 tahun adanya. Harus mengganti karena itu di daerah perbukitan. Kita tidak menyalahkan siapa-siapa, karena faktor alam,” urainya.

Lebih lanjut Deni mengungkapkan, pihaknya masih mengirim tangki air memenuhi kebutuhan masyarakat, setelah zona 1, diharapkan tidak ada zona lain yang mampet. Ke depan, pihaknya akan meng-upgrade pengolahan pipa yang ditargetkan rampung Desember mendatang.

“Dengan menambah 200 liter per detik akan menambah pasokan reservoir dan menekan aliran ke level yang lebih tinggi,” tandasnya.(wil/c)