JAKARTA –Mayoritas pelatnas di bawah Satlak Prima akan menggelar pemusatan mulai Oktober ini. Khusus atletik, PB PASI baru mengajukan nama Rabu (4/10) lalu. Total, 17 atlet sudah diajukan untuk masuk di SK baru Satlak Prima. Hal ini dipastikan Tigor Tanjung, Sekjen PB PASI.
Kepada Jawa Pos (Grup Radar Bogor), Tigor menerangkan bahwa saat ini seluruh atlet pelatnas tengah menjalani istirahat aktif.
Maksudnya, periodesasi latihan belum berjalan sama sekali. “Tujuh belas nama tersebut mengacu pada hasil pencapaian kami di SEA Games 2017,” terang Tigor.
Sebagaimana diketahui, Indonesia mendulang 15 medali di multievent Asia Tenggara tersebut. Rinciannya, 5 emas, 7 perak dan 3 perunggu. Atlet elit yang diajukan PB PASI tersebut merupakan mereka yang memang punya kans bersaing di Asian Games tahun depan.
Selain itu, PB PASI juga tetap menjalankan pelatnas mandiri untuk para atlet muda potensial. Sebab pada 2017 nanti juga akan ada Kejuaraan Asia yang melibatkan atlet muda tanah air. Atlet seperti Ifan Anugrah, Halomoan Edwin ataupun Jenny Nur Aini masih menjadi andalan.
“Jadi kami juga tetap jalankan pelatnas sendiri, SK Prima itu hanya untuk meng-cover biaya pelatnas,” lanjutnya.
Sementara itu, sentra pelatnas masih berlangsung empat daerah. Rawamangun, Cibininong, Bali dan Pengalengan, Bandung. Termasuk Triyaningsih, yang sebelumnya berlatih di Ragunan bakal diarahkan ke Pengalengan. “Karena di Pengalangan khusus nomor lari jarak jauh,” beber Tigor.
Sementara itu, Kabidbinpres PB PASI, Taufik Yudi menjelaskan bahwa kebijakan pelatnas saat ini memang difokuskan untuk menuju Asian Games 2018. Sukses di AG 2018 menjadi momentum penting untuk memperlihatkan atletik Indonesia masih bisa bersaing di sana. (nap)