25 radar bogor

Rawan Longsor, Perbaikan Pipa PDAM Dibatalkan

BOGOR–PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor membatalkan pelaksanaan perbaikan pipa AC diameter 18 inci di Kampung Bojongkoneng, Desa Ciherangpondok, Caringin, Kabupaten Bogor, kemarin (5/10). Area perbaikan yang tergerus longsor pada Rabu malam (4/10), tak memungkinkan dilakukannya pengerjaan karena khawatir terjadi longsor susulan yang dapat membahayakan petugas.

Direktur Teknik PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, Syaban Maulana menuturkan, informasi longsor di daerah Bojongkoneng diterima PDAM Kota Bogor pada Rabu malam. Tim dari Sub Bagian Penanggulangan Kebocoran serta Pengaliran dan Jaringan langsung menuju ke tempat kejadian perkara (TKP), karena lokasi longsor berada di jalur pipa milik PDAM.

“Setelah kami cek, ternyata lokasi longsor berada di jalur pipa kita yang kebetulan baru akan diperbaiki Kamis pagi ini (kemarin, red). Akhirnya diputuskan, aliran air kami tutup untuk menghindari kemungkinan longsor susulan,” ujarnya.

PDAM kemudian memutuskan perbaikan pipa transmisi jalur sumber mata air Tangkil tersebut dibatalkan, dan menyiapkan rencana relokasi. Diperkirakan, relokasi membutuhkan waktu kurang lebih satu minggu, mengingat ada beberapa langkah teknis dan administrasi yang harus dikerjakan. “Selama proses persiapan relokasi, kemungkinan pasokan air kami hentikan.

Karena khawatir akan berpengaruh pada kondisi sambungan pipa yang bocor. Sehingga pasokan air bersih ke wilayah zona 1 akan terhenti,” tukasnya.

Di kesempatan yang sama, PDAM Tirta Pakuan menyampaikan keprihatinan dan dukacita atas musibah tanah longsor di Desa Bojongkoneng, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor yang merenggut satu korban jiwa.

Koban Adul Edi ditemukan tidak bernyawa setelah rumahnya yang berada di bawah bukit terkena material longsor. “Atas nama keluarga besar PDAM Kota Bogor, kami menyampaikan turut berbelasungkawa atas musibah yang terjadi di Bojongkoneng. Semoga almarhum Bapak Adul Edi diterima amal ibadahnya di sisi Allah SWT,” beber Syaban.

Dia menerangkan, longsor di Bojongkoneng diakibatkan hujan deras dalam beberapa hari terakhir. Tebing di area longsor yang minim pepohonan membuat daya ikat tanah berkurang, sehingga saat terjadi hujan lebat pada Rabu malam, tanah tidak mampu menahan beban tanah.

“Memang ada pipa bocor di daerah situ, tapi keluar airnya kecil. Jadi, diperkirakan tidak terlalu berpengaruh pada penyebab longsor. Longsor itu lebih banyak karena faktor alam. Musim kemarau membuat tanah retak dan membentuk celah-celah.

Saat musim hujan, air masuk melalui celah-celah tersebut, sehingga membuat tanah menjadi lembek dan rawan longsor,” tandasnya. (wil/*)