25 radar bogor

KLHK Ambil Sampel Limbah

UJI LAB: Tim dari KLHK didampingi Polres Bogor dan Polsek Parungpanjang menyambangi pabrik pembuatan tatakan telur, kemarin.
UJI LAB: Tim dari KLHK didampingi Polres Bogor dan Polsek Parungpanjang menyambangi pabrik pembuatan tatakan telur, kemarin.

PARUNGPANJANG–Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ( KLHK) bersama tim penyidik Polres Bogor serta Polsek Parungpanjang, kembali mendatangi pabrik ilegal pembuat tatakan telur (trey) di Kampung Cibunar Kardus RT 02/03, Desa Cibunar, Kecamatan Parungpanjang, kemarin (4/10). Tim mengambil sampel bahan baku dan cairan di bak penampungan yang menewaskan tujuh orang, Sabtu (30/9) pekan lalu.

Pengawas KLHK Hary Nugroho menjelaskan, pihaknya belum bisa memastikan pelanggaran apa saja yang terdapat pada pabrik tersebut. Sebab, masih melakukan uji coba dengan mengambil sampel limbah. “Kalau pelanggaran lihat dulu dari perizinan, apakah mereka punya izin lokasi (ilok) dari dinas terkait maupun Provinsi Jawa Barat atau malah sebaliknya,” ujarnya.

Ia juga mengaku, ingin mengetahui lebih jelas terkait meninggalnya tujuh orang akibat pembersihan kolam penampungan. “Gas apa yang ada di bak tersebut, nantinya akan diuji dulu kadarnya, kepadatan dan limbah yang diolah,” ucap Hary.

Ketika ditanyai masalah kadar bahaya cairan, pihaknya belum bisa memastikan. Hanya sedang uji coba sampel air bercampur tanah dulu, dengan udara di dalam ruangan baru bisa dipastikan penyebabnya.

“Di awal kadar H2S detektornya sangat tinggi yang di dalam sumur maupun di luar. Pengambilan air juga sangat hati-hati dengan memakai alat khusus. Nanti hasilnya kami beritahui setelah uji lab,” tuturnya.

Sementara itu, salah satu pegawai pabrik pengolahan tatakan telur, Supriyadi (48) mengungkapkan, bahan baku yang digunakan dikirim dari luar Bogor. Bahkan, kata dia, pembuatannya pun melewati beberapa tahap hingga jadi.

“Bahan baku yang kotak dari Surabaya. Kalau mau bikin cetakan atau trey telor ini ada tiga tahapan, tentu prosesnya butuh waktu dan bahannya perlu dikeringkan terlebih dahulu,” pungkasnya.(nal/c)