25 radar bogor

Kewalahan Hadapi Pemilik Pabrik

PARUNGPANJANG–Muspika Parungpanjang kewalahan menindak pabrik peleburan tulang di Desa Lumpang. Camat pun meminta bantuan kepada Satpol PP Kabupaten Bogor untuk menindak tegas pemilik pabrik tersebut.

”Sudah saya layangkan surat panggilan, tidak digubris,” ujar Camat Parungpanjang Edi Mulyana kepada Radar Bogor, kemarin (4/10).

Menurutnya, aktivitas pabrik pelebur tulang tersebut sudah membuat warga resah. Terlebih saat ini wilayah administratifnya sedang dalam sorotan karena kasus bak beracun pembuatan wadah telur yang menewaskan tujuh pekerja. ”Warga sudah sangat resah, diharapkan dapat segera ditindak,” tuturnya.

Soal perizinan, Edi mengaku belum mengetahui dengan jelas. Hal itu lantaran pemilik belum juga mau datang. ”Makanya kemarin saya kirimkan surat panggilan untuk mengetahui soal perizinan tersebut,” tukasnya.

Sebelumnya diberitakan, pabrik peleburan tulang ayam dan sapi di RT 02/03, Desa Lumpang, dikeluhkan warga karena menghasilkan bau busuk menyengat. Hal ini selalu membuat warga mengalami sesak napas.

”Pabrik itu memang sudah dikeluhkan sejak lama. Namun, masih saja beroperasi sampai sekarang,” keluh salah satu warga, Rohiman (43) kepada Radar Bogor, kemarin.

Ia mengaku khawatir jika tidak ditindak akan menimbulkan korban seperti yang terjadi baru-baru ini. ”Apalagi sekarang lagi ramai yang meninggal karena keracunan,” ucapnya.

Hal senada dikatakan Ketua RT 02/03 Andri. Menurutnya, udara pagi yang seharusnya sejuk dan menyegarkan berganti menjadi bau busuk menyengat. ”Apalagi saat malam turun hujan, pagi pasti bau bangkai,” katanya.

Ironisnya, kata Andri, kondisi ini juga menganggu aktivitas warga, termasuk anak-anak yang dipaksa berdiam diri di rumah karena polusi udara yang dikeluarkan. ”Sampai kapan warga di sini mencium bau itu?” keluhnya.(all/c)