25 radar bogor

Dokter Kecil Unjuk Kebolehan

UNJUK KEBOLEHAN: Salah satu dokter cilik (dokcil) memeragakan cara menyikat gigi yang benar (foto kiri) dan memasang bedding pada penderita patah tangan dalam lomba dokter kecil, di Kantor Dinas Pendidikan kota Bogor, kemarin (4/10). Nelvi/radar bogor.
UNJUK KEBOLEHAN: Salah satu dokter cilik (dokcil) memeragakan cara menyikat gigi yang benar (foto kiri) dan memasang bedding pada penderita patah tangan dalam lomba dokter kecil, di Kantor Dinas Pendidikan kota Bogor, kemarin (4/10). Nelvi/radar bogor.

BOGOR–Tubuhnya memang masih mungil. Namun soal kesehatan, pengetahuannya tak kalah dengan orang dewasa. Mereka adalah dokter kecil yang ikut ambil bagian dalam Lomba Dokter Kecil tingkat Kota Bogor 2017, di aula Dinas Pendidikan Kota Bogor, kemarin (4/10).

Sedikitnya ada 90 dokter kecil perwakilan SD se-Kota Bogor yang berkompetisi menjadi dokter kecil Kota Bogor. Pemahaman mereka soal kesehatan pun diuji satu per satu lewat tes. Mulai tes menggosok gigi yang benar, makanan 4 sehat 5 sempurna, hingga mengobati teman yang sakit.

“Pemahaman tentang dokter kecil khususnya atau usaha kesehatan sekolah (UKS) dan tentang hidup sehat umumnya, diajarkan dan diterapkan sedini mungkin, mewarnai pola pembelajaran di masing-masing sekolah, karena dapat memberikan dampak dalam pembentukan karakter anak,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat, saat membuka kegiatan lomba dokter kecil.

Menurutnya, lomba dokter kecil merupakan salah satu kegiatan yang sangat strategis untuk mewujudkan salah satu misi Kota Bogor, yakni menjadi kota yang sehat dan makmur. Hal itu bisa dimulai dengan kegiatan sederhana, seperti mencuci kedua tangan dengan sabun, menggosok gigi dengan benar, membantu teman yang sakit, sekaligus memelihara kebersihan lingkungan sendiri.

“Itu kegiatan sederhana yang dapat dilakukan sehari-hari, ke depannya memberi dampak yang luar biasa. Salah satunya dalam membangun karakter,” kata Ade.

Ade mengatakan, sebagai penggerak kesehatan, para siswa diajarkan bagaimana cara hidup bersih dan sehat, pengetahuan gizi yang seimbang. Sehingga nantinya mereka paham makanan atau jajanan yang sehat dan tidak. “Harapan dan keinginan saya, semoga kegiatan ini tidak hanya sekadar seremonial sebuah lomba. Tapi, saya ingin muncul pemahaman, melalui kegiatan ini akan terbentuk generasi yang hebat nanti ke depannya,” ungkapnya.

Pantauan Radar Bogor, gerakan tangan mungil para dokter kecil ini terlihat cekatan. Misalnya, dalam kegiatan simulasi penanganan siswa yang mengalami patah tulang pada bagian lengan. Mengenakan baju putih mirip dokter, mereka mulai mengeluarkan berbagai perlengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).

Meski sekadar simulasi, mereka terlihat bersungguh-sungguh menyelamatkan korban patah tulang. Tak sampai lima menit, penanganan yang dilakukan dokter kecil ini tersebut rampung.

Kemampuan mereka tak bisa dianggap remeh. Pertolongan pertama kepada korban patah tulang itu mereka lakukan sesuai dengan prosedur. Seperti cara memasang bidai (penyangga kayu), melilitkan perban, hingga memasang mitela (penyangga kain).

Sementara itu, Kepala Bagian Kemasyarakatan Kota Bogor Iman menuturkan, tujuan lomba dokter kecil tak lain untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis, dalam rangka memb­en­tuk manusia Indonesia yang berkualitas, untuk melaksanakan prinsip hidup sehat dalam meningkatkan kesehatan keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat. “Bagi peserta lomba yang berhasil juara akan mewakili Kota Bogor dalam lomba serupa di tingkat Provinsi Jawa Barat,” tandasnya.(wil/c)