25 radar bogor

Bupati Minta Pabrik ”Maut” Ditutup

BOGOR–Tewasnya tujuh pekerja di pabrik pembuat wadah telur di Kampung Cibunar, Desa Cibunar, Kecamatan Parung­panjang, Kabupaten Bogor, membuat Bupati Bogor Nurha­yanti geram. Orang nomor satu di Tegar Beriman itu meminta agar pabrik segera ditutup.“Harus ditutup dan untuk kejadiannya sedang dalam proses hukum di polres,” kata kepada Radar Bogor kemarin (4/10).

Mantan sekretaris daerah Kabupaten Bogor ini mengaku, selalu mengingatkan para kepala desa dan camat agar sering mengawasi wilayahnya. Sehingga setiap kejadian dan kegiatan di lapangan terpantau dan disikapi sesuai kewenangannya.

Di tempat terpisah, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor Asep Ruhiyat mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya bersama Polres Bogor tengah mengumpulkan barang bukti di lokasi pabrik untuk proses penyelidikan. “Kami diminta menjadi saksi ahli dan masih mengumpulkan barang bukti juga di sana,” kata Asep.

Dia melanjutkan, kasus tersebut terjadi karena kurangnya pengawasan dari pimpinan wilayah. Terlebih komunikasi kepada pemerintah daerah diakuinya kurang. Menurutnya, pimpinan wilayah seperti kades dan camat hanya melakukan pelaporan terhadap pekerjaan rutin saja. “Namanya kepala daerah, kalau istilah UU 574 sebagai pamong atau kasepuh di daerahnya. Semua permasalah­an harus tertangani,” jelasnya.

Meski kewenangan pertam­bangan saat ini oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, sambungnya, tetapi sebagai pejabat publik, ASN tidak boleh mengatakan itu di hadapan masyarakat. “Harus menanggapi dengan menindaklanjuti laporan yang ada,” imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, Polres Bogor terus mendalami penyeli­dikan kasus tewasnya tujuh orang di bak penampungan limbah pabrik karton telur, di Kampung Cibunar. “Akan kami periksa se­mua. Karena kemarin kami ma­sih fokus kepada evakuasi kor­ban dan olah TKP,” kata Kapolres Bogor AKBP AM Dicky.

Selain itu, keterangan dari beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) yang menyebut pabrik karton telur itu tak berizin juga dicantumkan dalam berita acara pemeriksaan (BAP). Tak hanya itu, Bareskrim Mabes Polri bahkan menurunkan tim dari Puslabor khusus untuk mengolah TKP pabrik maut tersebut.(rp2/c)