25 radar bogor

Ajak Santri Melek Hukum

BOGOR–Belajar langsung dari ahlinya bisa menjadi pengalaman menarik bagi para santri di Pondok Pesantren Daarul Uluum Bogor. Itulah yang mereka lakukan ketika dikunjungi Kejaksaan Negeri (Kejari) Bogor, kemarin (3/10).

Kegiatan yang merupakan bagian dari program Jaksa Masuk Pesantren ini disambut antusias oleh para santri. Mayoritas, mereka bertanya masalah penanganan kasus korupsi dan penyalahgunaan narkoba.

“Kejari Bogor melaksanakan program kesadaran masyarakat taat hukum, berupa penyuluhan hukum ke pesantren. Seperti sebelumnya sudah pernah melaksanakan program Jaksa Masuk Sekolah, atau Jaksa Masuk Desa. Namun, kali ini objeknya pesantren,” ujar Kepala Kejari Bogor, Teguh Darmawan.

Menurut dia, santriwan dan santriwati adalah aset negara. Sehingga, dengan melakukan program penyuluhan hukum dan kesadaran hukum di pesantren, akan menjadikan mereka sebagai agen untuk menularkan apa yang mereka dapat. “Mereka bisa menular­kannya mungkin kepada senior­nya atau kalangan masyarakat sekitarnya,” urai Teguh.

Dia menjelaskan, materi yang dipaparkan seputar masalah hukum. Antara lain, pencegahan narkoba, kenakalan remaja, juga terkait korupsi. Dan tentunya, penangkalan radikalisme yang saat ini menjadi penting bagi anak-anak didik. “Banyak bertanya soal korupsi, ya, suasananya jadi hidup. Dan rasa ingin tahu mereka sangat besar tentang kinerja kejaksaan,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Daarul Uluum Bogor, Ustad Iqbal bersyukur dan menyambut baik program Jaksa Masuk Pesantren. Sebab, ini sejalan dengan programnya yang mempriori­taskan pendidikan karakter luhur atau al akhlak al karimah.

Tentunya, program ini akan memperkuat program pendidikan dan pembinaan yang sehari-hari sudah dijalankan di pesantren.

“Kita berharap penyuluhan-penyuluhan juga pembinaan hukum seperti ini bisa berkelanjutan, tidak hanya dilakukan kejaksaan. Kami sudah meminta untuk di masa-masa mendatang bisa dilakukan secara periodik,” tandasnya. (wil/c)