25 radar bogor

Tak Semua PKL Ditampung

PENAMPUNGAN: Pembangunan lapak di kawasan TWM terus dilakukan walaupun belum semua PKL bisa masuk.

PENAMPUNGAN: Pembangunan lapak di kawasan TWM terus dilakukan walaupun belum semua PKL bisa masuk.

CISARUA–Pembangunan lapak untuk pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Taman Wisata Matahari, Desa Cilember, terus dikebut. Namun, minimnya jumlah kios menjadi masalah baru.

Hal itu diungkapkan Ketua Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Puncak, Teguh Mulyana. Menurutnya, ada pedagang yang tak masuk kategori PKL, melainkan ruko di luar pendataan pihaknya. ”Semua sudah ada datanya,” ujar kepada Radar Bogor, kemarin (2/10).

Sementara itu, pedagang yang tidak terakomodir, Yuni mengaku tidak mendapatkan lahan relokasi. ”Kakek Ojim saja yang jual pisang tidak dapat, makanya kami minta pemerintah mendata dengan benar. Kami juga butuh makan,” ujar Yuni yang lapaknya dekat dengan gerbang Taman Safari Indonesia itu.

Kepala Bidang Perdagangan pada Diskoperindagop Kabupaten Bogor, Jona Sijabat mengatakan, pihaknya sedang mengupayakan pengadaan lahan tambahan. Selain di TWM, lokasi lain yakni lahan The Ranch. ”Kami masih terus cari, karena bukan di lokasi satu ini saja. Masih banyak lokasi lain. Baru ada 220 lapak, kami mohon agar masyarakat bersabar,” terangnya.

Sementara itu, upaya pembongkaran sebelum adanya relokasi, mendapat sorotan dari Ketua Repdem Kabupaten Bogor Dody Achdy Suhada. Menurutnya, pemerintah seharusnya lebih apik dalam penataan. Artinya, kata dia, menyediakan lahan sebelum relokasi. ”Kondisi perut pedagang tidak bisa ditunda. Saran saya, pemerintah lebih arif dan memperhatikan untuk menampung semuanya, jangan asal diperjualbelikan,” ucapnya.(don/c)