25 radar bogor

Jokowi: Bawahan Jangan Bikin Gaduh

Ilustrasi reshuflle kabinet
Ilustrasi reshuflle kabinet
SIDANG KABINET: Presiden Jokowi memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Negara, kemarin (2/10).SETPRES

JAKARTA–Polemik pengadaan senjata yang mencuat beberapa waktu belakangan menjadi objek kegaduhan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun sampai harus mengingatkan kembali para pembantunya agar tidak membuat kegaduhan di ruang publik. Terlebih, tahun depan merupakan tahun politik di mana segala sesuatu bisa dipolitisir.

Peringatan itu disampaikan presiden saat membuka sidang kabinet paripurna di Istana Negara kemarin (2/10). Tidak seperti sidang-sidang kabinet paripurna sebelumnya di mana fokus kepada tema-tema makro, sidang kali ini topiknya hanya satu, arahan presiden. Benar saja, presiden menyampaikan arahan terkait berbgai kondisi sekaligus. Mulai bencana, hubungan luar negeri, APBN, kemiskinan, investasi, hingga situasi politik dalam negeri.

Khusus tentang politik dalam negeri, presiden mengingatkan bahwa 2018 merupakan tahun politik. Diperkirakan, bursa pencalegan bakal mulai ramai pada Februari meskipun secara resmi baru dibuka pada Juni. Berkaitan dengan hal itu, Presiden memperingatkan bawahannya jangan sampai membuat kegaduhan.

Situasi politik harus dijaga agar tetap kondusif. ’’Jangan bertindak atau bertutur kata yang membuat masyarakat bingung,” tegasnya. Permasalahan antarlembaga harus diselesaikan secara kondusif. Bisa di level menko atau dibawa ke kantor wapres. Bila masih tidak selesai juga, dia yang akan turun tangan.

Presiden juga sempat menyindir kegaduhan yang timbul balakangan ini. ’’Sebagai kepala pemerintahan, kepala negara, sebagai panglima tertinggi Angkatan Darat, Laut dan Udara, saya ingin perintahkan kepada Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara sekalian, fokus kepada tugasnya masing-masing,’’ ucap mantan wali kota Solo itu.

Sangat jarang presiden mengingatkan bawahannya bahwa dia adalah pucuk pimpinan, dalam forum terbuka. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kepala BIN Budi Gunawan, tampak hadir dalam sidang kabinet tersebut. Begitu pula Menko Polhukam Wiranto yang diperintahkan menjadi penengah.

Sementara itu, Wiranto kembali menegaskan bahwa dia dan pimpinan lembaga di bawahnya tidak akan bicara terkait senjata. Dia akan menyelesaikannya terlebih dahulu secara internal. ’’Rencana rapat besok (hari ini, red) ya, semua saya undang. BIN, Kapolri, Panglima TNI, Menteri Pertahanan, Pindad, Bea Cukai, dan sebagainya,’’ jelas Wiranto.
Dia menuturkan, presiden menginginkan suasana yang kondusif. Terlebih, saat ini sudah menjelang perhelatan pileg dan pilpres. Tahun depan, ada perhelatan pilkada serentak yang juga menguras energi politik. ’’Oleh karena itu, kita berusaha menepis, menghindari isu-isu yang nggak perlu, yang menghabiskan energi kita,’’ lanjut mantan Panglima ABRI itu.

Dia berjanji bakal men­jelaskan semua kesim­pangsiuran yang ada. Tentunya, setelah diselesaikan secara internal di bawah koordi­nasinya. Sehingga, tidak lagi muncul spekulasi-spekulasi yang malah membuat resah masyarakat seolah negara sedang tidak kondusif.(byu/agm)