25 radar bogor

Cara Rumah Sakit PMI Bogor Tingkatkan Pelayanan

KOMPAK: Para pemimpin RS PMI Bogor terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang prima bagi pasien dan tenaga medis.
KOMPAK: Para pemimpin RS PMI Bogor terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang prima bagi pasien dan tenaga medis.

Rumah sakit merupakan sarana kesehatan umum, di mana infeksi sangat rentan terjadi. Karena itu, RS PMI Bogor terus meningkatkan pencegahan pengendalian infeksi (PPI), khususnya infeksi yang menyebar melalui udara atau airborne infection. Kemarin (2/10), manajemen rumah sakit yang berlokasi di Jalan Pajajaran itu, melakukan penandatanganan penggunaan sistem tata udara Hepa Filter dari Swiss.

Direktur Rumah Sakit PMI dokter Yuliantini MARS mengungkapkan, RS PMI Bogor berkomitmen untuk terus melindungi pasien, pekerja medis maupun pengunjung, dari paparan infeksi yang menyebar melalui udara. “Sehingga penyempurnaan sistem tata udara menjadi penting dari prosedur dan standar kebersihan udara rumah sakit modern,” ujarnya.

Menurut Yuliantani, dasar pemilihan penggunaan teknologi Swiss dilakukan dengan sistem seleksi ketat. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RS PMI yang diketuai oleh dr Nancy Sovira melakukan uji di ruang-ruang kritikal. Selain itu, unit tersebut harus pernah teruji dalam menghadapi wabah epidemi. Serta memiliki hasil uji akademsi dan medis terhadap infeksi-infeksi nosokomial.

Wakil Direktur Umum dr Mochamad Arfan Faturrachman menambahkan, pihaknya secara konsisten memberikan pelayanan paripurna secara komprehensif, pelayanan penyembuhan (kuratif) dan usaha-usaha dalam pencegahan (preventif). “Yang kesemuanya itu sesuai dengan konteks peningkatan mutu layanan dan keselamatan kesehatan kerja,” imbuhnya.

Keputusan penggunaan sistem filtrasi udara dari Swiss, disambut gembira oleh perwakilan perawat IPCN RS PMI Bogor, N Firmansyah. Menurutnya, tenaga kesehatan tentunya sangat berisiko tinggi terkena paparan infeksi. “Saya mewakili perawat RS PMI sangat berterima kasih atas kebijakan ini, karena tidak semua rumah sakit memiliki sistem perlindungan yang digunakan di RS PMI,” tukasnya.

Sementara itu, Mario Nelwan, perwakilan Prinsipal Penyedia Solusi Tata Udara dari Swiss untuk Wilayah Indonesia, mengatakan bahwa teknologi ini sudah digunakan di banyak rumah sakit di seluruh dunia. “Contohnya, otoritas rumah sakit Hongkong, yang sampai dengan hari ini menggunakan teknologi kami untuk di-install di hampir 150 rumah sakit dan fasilitas kesehatan di bawah otoritasnya,”ujar Nelwan.

Pihaknya, kata dia, juga dipercaya oleh otoritas rumah sakit Hongkong karena prestasi memberikan perlindungan pada saat wabah SARS tahun 2003 dan 2008. Selain itu, mereka juga memiliki jurnal medis dan jurnal akademis.

Yang kesimpulannya, bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah (science), secara medis dan akademis, dan biasanya dipakai sebagai tolok ukur ketika memilih solusi dari suatu produk. “Untuk Indonesia, kami sudah diuji oleh Persatuan Pengendalian Infeksi RS Pasar Rebo. Terhadap efektivitas filter hepa pada paparan Aspergillosis, MRSA, SARS, TB, asma, alergi dan lain-lain,” tukasnya.(wil/*)