25 radar bogor

Nobar Film Pengkhianatan G30S/PKI, Jokowi Duduk Bersila Bareng Ribuan Warga

SERIUS: Presiden Jokowi bersama Komandan Korem 061/Suryakancana, Kolonel Mirza Agus (dua kiri) dan Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya (samping kanan Jokowi) tampak serius menyaksikan film Pengkhianatan G30S PKI, tadi malam. Sofyansyah/Radar Bogor
SERIUS: Presiden Jokowi bersama Komandan Korem 061/Suryakancana, Kolonel Mirza Agus (dua kiri) dan Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya (samping kanan Jokowi) tampak serius menyaksikan film Pengkhianatan G30S PKI, tadi malam. Sofyansyah/Radar Bogor

BOGOR–Presiden Joko Widodo tadi malam ikut nonton bareng (nobar) film G30S/PKI di lapangan tenis indoor, Komando Resor Militer (Korem) 061/Suryakancana, Kota Bogor. Berjaket merah, Jokowi hadir sekitar pukul 20.00 WIB, duduk bersila di tengah-tengah ribuan warga dan anggota TNI.

Pantauan Radar Bogor, Jokowi hadir sendiri dalam nobar ini. Sementara antusiasme masyarakat tak surut meski harus menonton di bawah rintik hujan. Tua-muda, anak-lansia tampak serius menyaksikan adegan demi adegan film berdurasi empat jam itu.

Sebelum dimulai, Komandan Korem 061/Suryakancana, Kolonel Mirza Agus mengatakan bahwa pihaknya sejak 18 September, serentak menggelar nobar di seluruh Kodim dan Koramil wilayah teritorial Korem 061/Suryakancana. Namun, mayoritas memutar film yang versi pendek. “Malam ini nobar film pengkhianatan PKI dengan versi full, empat jam,” kata Kolonel Mirza.

Korem menyiapkan dua layar berukuran besar untuk mengakomodasi ribuan peserta nobar. Semua duduk lesehan di atas karpet tanpa kecuali, termasuk Presiden Jokowi. Sebagai penyemangat, panitia nobar juga mendatangkan pedagang makanan sekitar areal nobar, mulai gorengan bakso, nasi goreng dan mi ayam.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap kebersamaan antara TNI-Polri dan masyarakat dapat meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa,” ucapnya.

Sebagai informasi, dokumenter drama sejarah yang pernah ”wajib’’ ditayangkan di masa Orde Baru itu cukup banyak berubah. Banyak adegan kekerasan yang telah melalui proses penyuntingan. Namun, film tetap membeberkan bagaimana proses kudeta yang dilakukan PKI di bawah komando Letkol Untung. “Jangan sampai kejadian kelam 1965 itu tidak terulang lagi,” ucap Mirza.

Salah seorang penonton, Alina Putri (26) mengaku sangat antusias menonton film yang sempat menghilang dan kembali diputar secara umum. Bahkan, Alina mengaku pertama sekali menonton film tersebut. “Belum pernah nonton. Ini pertama kali. Ingin tahu gimana filmnya, baru dengar dari orang,” terang Alina.

M Surana (43), menonton membawa dua anaknya. Surana sengaja mendampangi dua anaknya untuk menonton bersama, dan mendampingi serta memberi arahan. “Saya harus temenin anak saya nonton, agar tidak keliru nantinya,” tambahnya.(mer/d)