25 radar bogor

PPP Kubu Romahurmuziy Tunggu KPU

CIBINONG-Dualisme kepemim­pinan di tubuh PPP Kabupaten Bogor kian panas. Satu sama lain, kini saling mengklaim berhak mendaftarkan calon kepala daerah di KPU.

Sekretaris DPC PPP Kabupaten Bogor kubu Romahurmuziy, M Romli tidak banyak bicara terkait klaim yang dilontarkan kubu Djan Faridz. Romli bahkan seolah pasrah karena persoalan siapa yang paling berhak untuk mendaftarkan calon kepala daerah diserahkan KPU.

“Saya no com­­ment ya untuk urusan itu, dita­nyakan saja nanti sesuai dengan kepu­tusan KPU,” ujar pria yang juga anggota DPRD Kabupaten Bogor itu.

Untuk kepengurusan yang sah, kata dia, tentunya PPP kubu Romahurmuziy mengacu pada aspek yuridis dan legal formal berdasarkan KPU.

“Artinya itu sesuai dengan SK Kemenkumham Nomor M.HH-06.AH.11.01 Tahun 2016 yang menyatakan kepengu­rusan DPP PPP Romahu­rmuziy itu sudah kami anggap selesai,” paparnya.

Dirinya juga memastikan, isu yang sedang berembus tersebut tidak akan membuat resah terutama terhadap struktur partai dan kader yang berada di bawah. Justru, ia mengklaim akan membuat barisan PPP DPC Kabupaten Bogor semakin solid. “Kami hanya mau memikirkan Ade Yasin menjadi bupati,” tegasnya.

Di sisi lain, PPP kubu Djan Faridz akan melakukan rapat pimpinan cabang (rapimcab) dan holaqoh ulama di Kabupaten Bogor dengan akan menghadirkan para petinggi partai tersebut.

Sekretaris DPC PPP Kabupaten Bogor kubu Djan Faridz, Taopik Saleh mengakui acara tersebut. “Rencananya, bulan depan kami rapimcab. Insya Allah yang hadir 3.000 peserta dan undangan,” terangnya.

Sebelumnya, kunjungan tim Golkar ke PPP kubu Djan Faridz, berbuntut panjang. Setelah saling sindir, PPP kubu Djan Faridz mengklaim berhak mendaftarkan calon kepala daerah di KPU.(ded/c)