25 radar bogor

Konstruksi Buruk, Plafon Blok B1 Jebol

BOGOR–Meski bangunannya belum lama direvitalisasi, kondisi Blok B1 Pasar Kebon Kembang sudah mengkhawatirkan. Baru beberapa hari diterpa hujan, sejumlah atap sudah bolong-bolong.

Pantauan Radar Bogor kemarin, sedikitnya ada tiga lubang berukuran sekitar tiga meter di atap lorong lantai dasar bangunan Blok B1 yang bertepatan dengan Jalan Nyi Raja Permas.

Bahkan, meski kondisi cuaca sedang tidak hujan, terlihat tetesan air yang tak henti-hentinya jatuh ke lantai. Sehingga terpaksa ditampung dengan gelas plastik oleh pedagang agar tidak tergenang.

Seorang pedagang sepatu yang enggan namanya dikorankan, mengatakan jika kondisi tersebut sudah terjadi sejak Minggu (24/9) lalu. Saat itu, kondisi cuaca di sekitar Pasar Kebon Kemabang cukup lama diguyur hujan. Tapi, kerusakan itu dianggap tidak wajar, karena bangunan tersebut baru saja direvitalisasi pada 2014.

“Payah, masak sudah rusak lagi. Ya keliatan kumuh jadinya, padahal kita bayar di sini. Saya di sini dari awal gedung ini dibangun, memang belum lama,” tutur pria yang menjaga kios bernama Barokah Sinar Jaya itu.

Maklum, kiosnyalah yang paling terdampak dari rusaknya atap tersebut. Dia pun harus hati-hati menyimpan barang dagangannya. Terlebih, saat saluran air di bagian atapnya belum dibenahi oleh pengelola pasar. Dagangannya yang biasa ditaruh di lorong terpaksa harus dilapisi plastik dan diletakkan gelas plastik di atasnya, supaya airnya tidak mengenai sandal dagangannya.

Soal ini, Kepala Pasar Kebon Kembang Hardian mengaku, sudah mengajukan perbaikan kepada Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya (PD-PPJ). Pihaknya, kata dia, sudah membenahi bagian saluran air yang sempat rusak akibat didera hujan deras. “Kemarin sudah saya ajukan ke pusat untuk perbaikan. Sudah diperbaiki salurannya, tinggal gipsumnya,” jelasnya ketika dikonfirmasi.

Ia mengeluhkan kondisi gedung yang dibangun oleh PT Javana itu. Pasalnya, kata Hardian, ketika melakukan serah terima gedung kondisinya memang sudah tidak maksimal.

“Kemarin kami komplain ke PT Javana. Sulit juga sih, begitu dikasih kondisinya sudah seperti itu. Harusnya kan secara aturan masih dari mereka, karena belum sampai lima tahun,” tandasnya.(rp1/c)