25 radar bogor

Golkar Berpeluang Munaslub

UNJUK RASA: Puluhan mahasiswa Universitas Indonesia saat melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPR, Jakarta, Kamis (28/9). Mereka mendesak agar KPK segera menahan Ketua DPR Setya Novanto yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus KTP-el. CHARLIE/INDOPOS
UNJUK RASA: Puluhan mahasiswa Universitas Indonesia saat melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPR, Jakarta, Kamis (28/9). Mereka mendesak agar KPK segera menahan Ketua DPR Setya Novanto yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus KTP-el. CHARLIE/INDOPOS

JAKARTA–Rekomendasi agar Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto segera menunjuk pelaksana tugas (Plt) sebagai penggantinya mulai berkembang ke isu lain.

Jika putusan praperadilan Setnov menolak gugatannya sebagai tersangka kasus KTP elektronik, terbuka peluang digelarnya musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Tujuannya, menen­tukan ketua umum yang baru.

Pernyataan itu disampaikan Ketua DPD I Partai Golkar Ridwan Bae di sela-sela Rapat Koordinasi Teknis Partai Golkar di Jakarta, kemarin (28/9). Anggota Fraksi Partai Golkar di DPR itu menyatakan, peluang kelanjutan rekomendasi rapat harian DPP Partai Golkar pada Senin (25/9) bergantung pada putusan prapera­dilan yang diputus hari ini. ’’Peluang­nya kan tinggal dua, memihak (dikabulkan, red) atau tidak memihak (ditolak, red),’’ kata Ridwan.

Menurut dia, jika keputusan hakim memihak pada Setnov, reko­mendasi yang meminta Setnov untuk nonaktif bisa jadi tidak berlaku. Secara politik, jika Setnov terlepas dari status tersangka, tidak ada alasan untuk memintanya nonaktif dari jabatan. ’’Dalam arti, kita harus terima,’’ terangnya.

Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid menam­bahkan, rapat pleno DPP Partai Golkar yang sedianya berlang­sung kemarin ditunda sampai hari ini. Nurdin menyebutkan bahwa penundaan itu murni karena alasan teknis pelaksanaan rakornis. Bukan terkait jadwal putusan praperadilan Setnov yang berlangsung pada hari yang sama. ’’Bukan, bukan terkait itu,’’ katanya.

Nurdin juga mengatakan belum menemui Setnov terkait tugas untuk menyampaikan hasil rekomendasi rapat harian Partai Golkar. Rencananya, Nurdin menemui Setnov di RS Premier pada malamnya. ’’Apa hasilnya, besok (hari ini) kami sampaikan di pleno,’’ kata Nurdin.

Jika merujuk pada struktur partai, Nurdin menuturkan bahwa posisi Plt ketum bisa saja diembannya. Posisinya sebagai ketua harian dalam struktur hanya satu setrip di bawah Setnov.(bay/c15/fat)