25 radar bogor

Pengelola Rindu Alam Terima Penggusuran, Diusulkan jadi Cagar Budaya

DISERBU PENGUNJUNG: Rumah Makan Rindu Alam ramai dikunjungi warga untuk makan siang sembari melepas lelah sebelum melanjutkan perjalanan.
DISERBU PENGUNJUNG: Rumah Makan Rindu Alam ramai dikunjungi warga untuk makan siang sembari melepas lelah sebelum melanjutkan perjalanan.

CISARUA–Pembongkaran Rumah Makan Rindu Alam akan dilangsungkan November mendatang. Lokasi yang berada di Puncak Pass, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, ini digadang-gadang bakal disulap menjadi ruang terbuka hijau.

Menanggapi rencana itu, perwakilan Rumah Makan Rindu Alam, Budinarto mengaku siap menerima keputusan pemerintah. Tak ada syarat ataupun keinginan yang diajukan. ”Apa pun keputusan pemerintah kami ikuti. Tapi alangkah bijaknya kalai dimanfaatkan sebagai lokasi cagar budaya,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Budi -begitu ia disapa- menjelaskan, sejak zaman penjajahan kolonial Belanda, lokasi yang menjadi rumah makan tersebut sudah dijuluki Rindu Alam. Tak jelas asal muasalnya, hanya saja, sempat menjadi tempat persinggahan. ”Bisa dilihat dari pemandangan di sini yang asri. Ini menjadi jalur utama pengendara menuju Bandung. Dan terasa tak lengkap kalau tidak mampir ke sini,” ungkapnya.

Budi mengungkapkan, bangunan yang kini menjadi restoran tersebut didirikan oleh dua sekawan. Yakni mantan Pangdam III Siliwangi Letjen Ibrahim Adjie dan pemilik sebuah restoran khas Minang DS Mangkoto pada 1981 silam.

Awalnya, restoran ini hanya menyediakan sate dan sup. Kini mulai menyajikan aneka hidangan seperti pepes ayam kampung, sup gurame, dan ikan mas kecil cabe ijo.(don/c)