CIBUBUR–Warga yang tinggal di daerah rawan banjir, diminta segera melakukan antisipasi. Apalagi, Pemkot Bekasi menyebutkan kondisi struktur wilayah Kota Bekasi mengalami kemiringan 0.5 derajat di atas permukaan laut. Bahkan, banyak daerah sangat terdampak ketika hujan deras.
Tingkat kemiringan itu berada di daerah Jatikarya, Kecamatan Jatisampurna dan Kaliabang, Kecamatan Bekasi Utara. Kontur tanah di dua wilayah itu memiliki kemiringan 4.4 derajat dari atas permukaan laut dan paling berdampak banjir.
Lurah Jatikarya, Sulatifah mengamini wilayahnya sering ditemui genangan–genangan air. “Selama ini Jatikarya masih aman dari banjir, cuma memang banyak genangan air,” ujarnya kepada Radar Cibubur, kemarin (27/9).
Lanjut dia, tingkat kemiringan itu membuat arus air lambat dan tidak sesuai antara besarnya curah hujan dengan aliran air. Dia menjelaskan, apabila curah hujan tinggi di daerah berdekatan dengan laut, kemiringan ini terus mengalami penurunan jika tak dilakukan tindakan. “Memang hanya genangan–genangan biasa. Itu pun jika intensitasnya cukup deras, namun selesai hujan semua meresap lagi,” terangnya.
Sehingga, selama musim hujan, Pemkot Bekasi telah menempatkan empat pompa besar di Rawa Tembaga, Bekasi Barat. Masing-masing pompa memiliki kapasitas 1.500 liter per detik. Selain itu ada dua pompa tambahan di Kartini, Bekasi Timur, dengan kemampuan memompa air 250 liter per detik. “Terutama di wilayah, kami tetap antisipasi dengan curah hujan tinggi,” terangnya.
Selain itu, di 12 kecamatan rawan banjir disiagakan 32 pompa kecil. Di antaranya Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Perumahan Kemang IFI, Perumahan Pondok Mitra Lestari, Perumahan Villa Nusa Indah, Perumahan Bumi Nasio, dan Kompleks Dosen IKIP.(dka/c)
