25 radar bogor

Kisah Sukses Tita Sukmawati

SENI: Seni tari tradisional Bali, salah satu yang terus dilestarikan sanggar tari milik Tita Sukmawati di kawasan Cibubur.
SENI: Seni tari tradisional Bali, salah satu yang terus dilestarikan sanggar tari milik Tita Sukmawati di kawasan Cibubur.

Bisnis menyenangkan adalah bisnis yang sesuai dengan minat dan hobi. Mungkin kalimat ini pantas dikaitkan dengan apa yang kini dijalani Tita Sukmawati. Wanita kelahiran Jakarta, 14 Juli 1965, ini ingin mengembangkan tradisi tari di Indonesia.

Laporan:
Andika Try Wiratama

Tak hanya ingin berperan sebagai ibu rumah tangga, wanita bergelar sarjana MIPA dari salah satu institut terkenal di daerah Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, itu lantas mendirikan sanggar seni tari tradisional Indonesia.

Wanita yang akrab disapa Tita ini mengaku sangat nyaman dengan apa yang dilakukannya saat ini. Pasalnya, bisnis yang dijalaninya merupakan salah satu hobi yang sudah digemarinya sejak di bangku sekolah dasar.

Dia pertama kali mendirikan bisnis bimbingan belajar di bidang kesenian, khususnya seni tari tradisional Bali sejak 2010. Namun, dalam menjalani usaha tempat les seni tari, dia tidak langsung disambut antusias masyarakat.

“Dulu awal buka memang masih sedikit peminatnya. Kalau tidak salah hanya sekitar empat murid. Beberapa tahun berjalan, akhirnya mulai banyak peminat. Apalagi banyak murid dari sanggar tari saya turut serta dalam kompetisi bergengsi, baik lokal maupun internasional,” ujar warga Perumahan Legenda Wisata ini kepada Radar Cibubur.

Kini, hampir tujuh tahun berjalan sanggar milik Tita sudah kebanjiran peminat. Bukan saja anak-anak, tapi juga orang dewasa. Mereka mulai banyak ikut belajar seni tari di sanggar miliknya di Ruko Canadian Broadway. Murid yang ikut bergabung di sanggarnya bukan warga Perumahan Kota Wisata saja, tapi warga sekitar Cibubur seperti Jonggol, Cileungsi, dan Bogor.

“Senang rasanya bisa bermanfaat bagi orang banyak. Apalagi, tujuan awal saya mendirikan sanggar ini karena ingin sekali melestarikan seni tari tradisional milik bangsa kita. Jangan sampai budaya kita dicaplok lagi sama bangsa lain,” tegasnya.(dka/c)