25 radar bogor

Wikrama Gandeng PT Immobi Wujudkan Revitalisasi SMK

DAPAT DUKUNGAN: Kepala SMK Wikrama Iin Mulyani bersama Direktur Utama PT Immobi Solusi Prima, Erick A. Sitorus (tengah) dan manajemen kedua belah pihak.
DAPAT DUKUNGAN: Kepala SMK Wikrama Iin Mulyani bersama Direktur Utama PT Immobi Solusi Prima, Erick A. Sitorus (tengah) dan manajemen kedua belah pihak.

BOGOR–Lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) menjadi penyumbang besar dalam jumlah pengangguran yang ada di tanah air saat ini. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 9,84 persen pengangguran merupakan lulusan SMK.

Persoalan tersebut menjadi pencetus program revitalisasi SMK yang dikeluarkan dalam Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 sebagai langkah agar lulusan SMK mendapatkan pelatihan yang relevan dengan tuntutan dunia usaha dan dunia industri (dudi).

Berdasarkan hasil seleksi 14.000 SMK yang ada di Indonesia, telah ditunjuk 125 SMK yang akan dijadikan percontohan untuk diprioritaskan karena memiliki bidang keahlian yang mendukung pembangunan nasional. SMK Wikrama menduduki peringkat 10 besar dari 125 SMK terbaik yang kini sudah menjadi rujukan bagi SMK dalam dan luar negeri.

Dalam program tersebut, SMK yang masuk program revitalisasi harus melakukan kerja sama dengan perusahaan yang juga terlibat dalam 10 besar perusahaan yang mendukung program. SMK Wikrama memilih bekerja sama dengan PT Immobi Solusi Prima.

PT Immobi Solusi Prima merupakan salah satu perusahaan yang mendukung program revitalisasi SMK tersebut. Perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi ini mendapatkan penghargaan dari Mendikbud Muhajir Efendi dan Menko PMK Puan Maharani di acara peluncuran revitalisasi SMK di Solo lalu sebagai 10 besar industri yang dipilih karena berkomitmen mendukung pengembangan SMK.

Dalam kunjungannya, Direktur Utama PT Immobi Solusi Prima, Erick A. Sitorus memaparkan bahwa dalam kerja sama, PT Immobi akan menyiapkan trainer yang akan memberikan pelatihan kepada para guru di SMK Wikrama agar tercipta resource sharing antara SMK dan industri.

“Kegiatan ini juga menjadi kesempatan para guru untuk magang di perusahaan, sehingga para guru mendapatkan informasi terkini mengenai kebutuhan spesifik dari industri,” jelasnya kepada Radar Bogor.

Pihak SMK, kata dia, perlu mendapatkan masukan mengenai karakteristik pendukung yang perlu dimiliki oleh siswa SMK.

Di sisi lain, tambah Erick, terkait teaching factory, siswa dan siswi akan mendapat suasana kerja industri di sekolah. PT Immobi dan SMK Wikrama bersepakat mengenai langkah mereka menuju akhir tahun untuk dapat menjalankan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan agar proses revitaliasi SMK ini dapat berjalan secara efektif.

“PT Immobi berharap dapat menjadi contoh bagi perusahaan IT dan telekomunikasi untuk bersinergi dengan SMK, agar nantinya dapat tercipta kualitas SDM yang terampil dan sesuai dengan apa yang saat ini Industri butuhkan (job matching) serta dapat menjadi rujukan bagi SMK dan industri lainnya,” tutup Erick.

Kepala SMK Wikrama Iin Mulyani mengatakan, program revitalisasi merupakan kerja sama sekolah dengan berbagai perusahaan yang selama ini dirasa sulit. SMK Wikrama sendiri tahun ini menargetkan menjalin kerja sama dengan 20 perusahaan sebagai usaha mereka mempermudah anak didiknya memiliki kompetensi yang diinginkan berbagai perusahaan.(ran/c)