25 radar bogor

Blanko KTP-el tak Aman

CIBINONG–Dinas Kepen­dudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bogor hari ini (26/9) akan mendatangi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Upaya itu, dilakukan sebagai laporan dan permintaan kembali blanko kartu tanda penduduk elektronik (ktp-el).

“Persediaan blanko ktp-el saat ini tidak aman. Saat ini, sedang dihitung jumlah kebutuhannya,” ujar Kabid Pendaftaran Penduduk pada Disdukcapil Kabupaten Bogor, Dadan Dirgantara kepada Radar Bogor, kemarin (25/9).

Dadan meminta, untuk tidak menyamakan Kabupaten Bogor dengan wilayah lainnya. Misal Papua, kata dia, hanya memiliki target mencetak KTP per hari 15 lembar. Sementara, Kabupaten Bogor, pengajuan dari kecamatan setiap minggunya terus masuk melalui sistem. Sehingga, terjadi penumpukan. Jika satu kecamatan mengirimkan 500 pemohon, maka untuk seluruh kecamatan di Kabupaten Bogor bisa mencapai 20 ribu per minggu.

Sedangkan, blanko yang didapat hanya 50 ribu untuk mencukupi kebutuhan sekitar tiga bulan. “Itu pun diberikannya nyicil, 10 ribu, 4 ribu, 3 ribu, 2 ribu dan seterusnya,” tutur dia.

Ia melanjutkan, tujuh juta blanko yang dicetak Kemendagri dibagikan untuk masyarakat se-Indonesia. Jika dibagi rata, maka hanya kebagian sekitar 10 ribu. Total tersebut, sambung dia, untuk Kabupaten Bogor bisa habis dalam kurun waktu lima sampai tujuh hari.

Karena dalam waktu sehari, Disdukcapil Kabupaten Bogor bisa mencetak dua ribu ktp-el. “Ada sepuluh petugas yang mencetak. Satu orang mencetak dua ratus per hari. Jika sepuluh orang maka sehari dua ribu. Dikalikan lima hari, maka 10 ribu habis,” ungkapnya.

Saat ini yang tengah dicetak, sambung dia, yakni untuk kebutuhan Juni, Juli, dan Agustus tahun 2016. Sementara, 50 ribu hanya untuk kuota di tiga bulan tersebut. September, belum bisa dicetak karena memang tidak ada blankonya.

“Tahun lalu masih enak, setiap kami meminta selalu ada. Jadi, setiap habis kami minta sehingga tidak berhenti. Pengajuan di kecamatan seminggu sudah bisa diselesaikan. Begitu Agustus 2016, tidak ada blanko,” pung­kasnya.(rp2)