25 radar bogor

Fasilitasi Karyawan Membeli Rumah

Andika/Radar Cibubur/c JAMINAN: Petugas BPJS Ketenagakerjaan cabang Cileungsi, sedang melayani salah seorang peserta yang ingin memiliki rumah dengan memanfaatkan fasilitas jaminan yang ditawarkan pemerintah.

JAMINAN: Petugas BPJS Ketenagakerjaan cabang Cileungsi, sedang melayani salah seorang peserta yang ingin memiliki rumah dengan memanfaatkan fasilitas jaminan yang ditawarkan pemerintah.

CIBUBUR–Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan anggota, BPJS Ketenagakerjaan terus berinovasi guna mem­berikan pelayanan maksimal. Selain program jaminan buat pekerja, kini BPJS Ketena­gakerjaan membuka fasilitas kredit rumah melalui perbankan dengan bunga ringan.

Layanan ini merupakan op­timalisasi dana peserta yang nantinya bisa dimanfaatkan secara maksimal para pekerja BPJS Ketenagakerjaan.

“Kami sudah bekerja sama dengan BTN untuk mem­fasilitasi kredit perumahan bagi para peserta dengan bu­nga kecil. Fasilitas ini bisa diman­faatkan peserta BPJS Ketena­gakerjaan di seluruh Indonesia, termasuk Bogor,” kata Ketua Dewan Penga­was BPJS Ketena­ga­kerjaan, Guntur Witjak­sono usai mela­kukan kun­jungan ke kantor BPJS Ci­leungsi, bebe­rapa waktu lalu.

Menurutnya, proses peman­faatan fasilitas kredit perumahan sangat mudah dan cepat. Selain itu, peserta juga dapat meng­ajukan permohonan secara per­­sonal atau melalui developer.

“Peserta tinggal datang ke kantor cabang BPJS Ketena­ga­ker­jaan terdekat di setiap daerah untuk mengetahui lebih jauh terkait mekanisme penga­juan kredit perumahan,” ujarnya.

Guntur mengatakan, kondisi keuangan BPJS Ketenagakerjaan saat ini sangat baik, walaupun dari sisi kepesertaan secara nasi­onal belum sesuai target. “Progran ini sepenuhnya meng­gunakan dana peserta yang akan dikem­bali­kan kepada peserta,” tegasnya.

Selain itu, BPJS Kete­nagakerjaan memaksimalkan program JHT dan pensiun saat ini implemen­tasinya kurang maksimal. Sebab, masih banyak peserta belum memahami manfaat JHT dan pensiun bila dilaksanakan secara prosedural.

“Masih banyak peserta meng­ambil JHT atau pensiun sebelum waktu pencairan. Ini meng­akibatkan besaran dana pensiun rata-rata di Indo­nesia hanya 3 persen. Ber­beda jauh dengan dana pen­siun di Vietnam yang men­capai 20 persen,” tandasnya.(dka/c)