BOGOR–Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pakuan Kota Bogor berusaha maksimal mempercepat pemulihan (recovery) sistem pengaliran di zona 1, pasca-gangguan teknis di titik koneksi dan relokasi pipa area pembangunan tol Bocimi di Jalan Kol Bustomi, Caringin, Kabupaten Bogor, Rabu (20/9) siang.
Petugas dari Bagian Transmisi dari Distribusi (Trandis) dibantu bagian terkait siaga 24 jam melaksanakan mekanisme “buang udara” di beberapa titik wash out dan hydrant. Tujuannya, agar aliran air di dalam pipa tidak terhambat oleh udara yang terjebak di dalam pipa.
Direktur Teknik (Dirtek) PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor Ade Syaban Maulana menjelaskan, udara masuk ke jaringan perpipaan saat kondisi pipa kosong tidak terisi air. Aliran air di jaringan perpipaan zona 1 dikosongkan untuk mempermudah penanganan gangguan di titik koneksi dan relokasi area tol Bocimi.
“Saat air kembali dialirkan, laju air akan tertahan oleh udara di dalam pipa. Nah, udara ini yang harus kita buang di wash out dan hydrant di jalur zona 1. Proses pembuangan udara ini membutuhkan waktu cukup lama, bisa beberapa hari. Ini yang membuat pelayanan ke pelanggan sedikit terganggu,” papar Ade saat meninjau langsung penanganan perbaikan gangguan di titik koneksi area tol Bocimi, kemarin.
Selama beberapa jam, Ade menyaksikan langsung proses penggantian empat unit stub flange di titik koneksi. Pengerjaannya sendiri selesai pada Kamis malam. Kemudian, air dari sumber mata air Tangkil kembali dialirkan ke Reservoir Rancamaya melalui jalur pipa baru itu.
Ade mengaku telah menyiagakan petugas untuk memantau level air di Reservoir Rancamaya. Jika telah mencapai level 50 cm, air dapat dialirkan melalui pipa distribusi jalur zona 1. Adapun daerah-daerah yang lebih awal teraliri, antara lain, Dekeng, Kertamaya, Cogreg, Cipaku Haji dan sekitarnya.
Selanjutnya, jika level Reservoir Rancamaya sudah mencapai 120 cm, petugas akan mengoperasikan pompa di sekitar Harjasari. Tujuannya, membantu pengaliran di wilayah Harjasari, Bojongnangka, Ciawi, Wangun dan sekitarnya.
Ade menambahan, petugas Sub Bagian Pengaliran dan Jaringan siaga di tiga titik pembuangan udara, yaitu di Jalan Rulita, Wangun, dan Tajur untuk mempermudah pengaturan air. “Biasanya, 1-2 hari setelah air dialirkan ke Reservoir Rancamaya, pasokan air ke pelanggan sudah pulih 60 persen. Hari ketiga-keempat sudah 100 persen,” kata Ade.
Pihaknya menyampaikan permohonan maaf kepada pelanggan atas terjadinya gangguan pelayanan ini. “Gangguan ini di luar kehendak kita. Tapi, PDAM berupaya maksimal agar pasokan air ke pelanggan bisa normal secepat-cepatnya,” kata Ade.
Untuk membantu kebutuhan air bersih, PDAM telah menyiagakan armada tangki yang telah bergerak sejak Rabu (20/9) sore. “Sesuai permintaan pelanggan, tangki sudah bergerak ke perumahan MBR, Griya Katulampa, Tajur, dan sebagainya,” jelas Ade. Dia mengimbau para pelanggan bersabar hingga pasokan air kembali normal. Pun saat pengiriman tangki, mengingat tingginya permintaan dan keterbatasan armada. (rp1/*)