25 radar bogor

Bisnis Sampah Merajalela

MENJAMUR: Bisnis sampah daur ulang di Kecamatan Cibungbulang tumbuh subur karena berdekatan dengan TPAS Galuga.
MENJAMUR: Bisnis sampah daur ulang di Kecamatan Cibungbulang tumbuh subur karena berdekatan dengan TPAS Galuga.

CIBUNGBULANG–Pemandangan yang tak asing terlihat saat melintas di Jalan Raya Cibungbulang hingga Leuwiliang. Gundukan barang bekas serta limbah rumah tangga menjulang tinggi hingga tujuh meter. Terlihat truk bermuatan empat ton hilir mudik keluar masuk setiap harinya. Itulah salah satu kawasan pengolahan limbah terbesar di Cibungbulang.

Tak tanggung-tanggung, omzetnya bisa mencapai belasan miliar rupiah per tahunnya. Hal tersebutlah yang membuat sejumlah pengepul jeli memanfaatkan peluang bisnis. Tak tanggung-tanggung, luas gudang para pebisnis limbah mencapai satu hingga empat hektare.

Sedikitnya ada 20 gudang limbah kelas kakap. Salah satunya, Sinar Jaya Plastik. Dalam sehari, pengusaha limbah ini mampu mengirimkan tiga hingga empat truk bermuatan rongsokan untuk dikirim ke Tangerang serta Jakarta. Rongsokan tersebut didaur ulang kembali.

”Kalau harga rongsokan mengikuti dolar sama situasi politik. Seperti pemilu presiden 2014 lalu, ibukota sedang panas, harga rongsokan anjlok,” terang pemilik Sinar Jaya Plastik Neneng kepada Radar Bogor.

Menurutnya, bisnis limbah seperti ini akan semakin terus menjamur karena jumlah sampah bertambah setiap harinya.

”Ini bisnis menjanjikan dimana sampah serta limbah rumah tangga terus bertambah setiap harinya. Yang terpenting, mental yang kuat, dan jangan lihat dekil serta baunya, tapi berapa jumlah uang yang dihasilkan para pemulung serta para pengepul limbah,” ujar perempuan yang 12 tahun menggeluti bisnis rongsok tersebut.(all/c)