25 radar bogor

SMPN Satu Atap Tertunda

CARINGIN–Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor mengakui gagalnya pembangunan gedung SMP Negeri Satu Atap akibat permainan harga tanah oleh biong. Selain harga yang dipasang terlampau tinggi, tanah juga dikhawatirkan bermasalah.

”Kenapa tidak terserap? Karena ternyata tanah yang ditawarkan sedikit bermasalah. Apakah itu biong? Hampura, ya. Memang seperti itu. Kami tidak mau kalau nanti beli, terus menjadi masalah. Akhirnya membeli di luar harga yang wajar. Kami nggak mau,” ujar Kadisdik Kabupaten Bogor, TB. Luthfie Syam kepada Radar Bogor, kemarin (19/9).

Ia menjelaskan, anggaran sudah tersedia sejak tahun lalu tapi tak mampu terserap. Hal itu diduga akibat terkendala pengadaan tanah. Kendati gagal, Disdik tetap akan kembali mengajukannya pada APBD 2018.

”Tahun ini kami cadangkan untuk membeli. Makanya, saya sudah sampaikan kepada seluruh staf Disdik agar survei dilakukan dengan baik,” imbuhnya.

Luthfie menyebut agar semua pihak bisa bersama mengatasi permasalahan. Termasuk oknum nakal yang menghambat dan mencari keuntungan dari proyek. ”Kadang-kadang ada saja yang seperti itu,” ucap mantan kasatpol PP Kabupaten Bogor itu.

Terpisah, Kepala Desa Pasir Muncang Yudi Wahyudin mengatakan, ada empat sekolah di wilayahnya. Yakni SDN Selawi, Pasir Muncang 01, Pasir Muncang 02 dan Cipopokol. ”Jika satu sekolah meluluskan 100 siswa per tahun, maka 400 anak akan melanjutkan ke SMP,” terangnya.

Ia berharap, lulusan sekolah dasar bisa melanjutkan pendidikannya ke SMP. ”Hanya saja belum ada bangunan SMP Satu Atap Caringin,” tukasnya.(don/c)