25 radar bogor

Polisi: Mapala Tazkia Meninggal karena Sakit

BOGOR–Polisi menemui titik terang pada kasus kematian mahasiswa STEI Tazkia Bogor, Muhammad Iqbal Assidiki. Anggota Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) yang tewas saat mengikuti Diksar di kawasan hutan Gunung Gede Pangrango, Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung, itu diduga meninggal dunia karena sakit.

“Dari hasil keterangan visum dokter tidak ditemukan kekerasan. Korban meninggal akibat sakit,” ujar Kapolsek Megamendung, AKP Auliya Rifqie A Djabar kepada Radar Bogor, kemarin (19/9).

Berdasarkan keterangan saksi, Auliya menjelaskan, korban sempat merasakan kram pada bagian perut, Minggu (17/9) pukul 14.00 WIB. Melihat Rezki kesakitan, panitia langsung melakukan pertolongan P3K. “Tapi, korban tetap memilih melanjutkan kegiatan,” imbuh mantan Kasatreskrim Polres Bogor ini.

Keesokan harinya, Senin (18/9) menjelang azan Subuh sekitar 04.30 WIB, korban masih berkomunikasi dengan panitia, bernama Dea. “Paginya sekitar jam 06.30 WIB, korban diketahui pingsan karena kedinginan,” jelasnya.

Panitia Diksar kemudian melarikan korban ke Puskesmas Sukamanah. Namun sebelum sampai di lokasi, korban diduga sudah meninggal dunia. “Kami membantu korban evakuasi cek TKP dan melakukan visum di RSUD CIAWI,” terang Auliya.

Para mahasiswa yang diketahui anggota Mapala STEI Tazkia itu berkemah di Camping Ground, Baru Bolang, Kampung Lembah Neundet RT 04/05, Desa Sukagalih, Kecamatan Mega­mendung. Dari RSUD Ciawi, jenazah korban dipulangkan ke rumah duka di Perumahan Bumi Mutiara Blok J6 No.27 RT 07/32, Desa Bojong Kucur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.(don/c)