25 radar bogor

Ninin Roosmiati Geluti Bisnis Craft dengan Bermodalkan Segulung Benang

Untuk memutuskan berhenti dari sebuah pekerjaan, bukan perkara mudah. Apalagi, menggantinya dengan kesibukan berbisnis. Seperti yang dirasakan Ninin Roosmiati, ketika resign dari pekerjaannya. Karena Ninin bukan orang yang betah berdiam diri, dia pun memutuskan membangun sebuah bisnis.

Bisnis yang dibangunnya, dijalani dengan sungguh-sungguh dan fokus. Sehingga, Ninin mengaku tak menyesal ketika dirinya berhenti bekerja. Ia malah mengaku senang, apalagi ketika usahanya sukses. Usaha Ninin sendiri bermula dari hobinya merajut, yang diajarkan sang nenek. Pada 13 November 2015, Ninin meresmikan bisnis craft-nya yang diberi nama Sanggar Kreativitas.

Sanggar Kreativitas adalah sebuah bisnis craft, juga sebagai tempat berbagi ilmu. Ninin memberikan ilmu merajutnya kepada rekan yang ingin belajar dan bergabung dengan Sanggar Kreativitas. Di dalam bisnisnya, Ninin tidak hanya merajut tapi juga melakukan decoupage dan crochet.

Awalnya, Ninin mencoba membuat dompet yang diberi nama dompet gelombang cinta. Dompet itu dibuat Ninin hanya bermodalkan satu gulung benang. Ninin membuatnya otodidak karena ingin memiliki dompet untuk menyimpan handphone-nya.

Akhirnya, Ninin membuat dompet gelombang cinta karena bentuknya bergelombang dan dibuat dengan semangat dan penuh rasa cinta. Setelah itu Ninin mengunggah hasil karya pertamanya di Facebook.

Ketika diunggah di Facebook, ternyata teman-teman Ninin banyak yang bertanya dan tertarik dengan dompet tersebut. Ada teman Ninin yang sudah dianggap sebagai adiknya, akan menikah dan menginginkan suvenir unik dan berbeda.

Setelah melihat hasil karya Ninin, akhirnya Ninin diberikan kepercayaan untuk membuatkan suvenir sebanyak 5.000 buah dan 50 tas untuk ibu-ibu pengajian. “Saya diberikan waktu satu tahun untuk membuatnya. Namun, saya dapat menyelesaikannya tiga bulan sebelum hari pernikahan, saya meminta bantuan anak dan ibu. Setelah itu saya semakin yakin dalam mengembangkan bisnis ini,” jelas Ninin.

Semenjak itu Ninin rajin mengunggah hasil karyanya ke media sosial, termasuk pameran-pameran. Ninin memasarkan produknya kepada teman-teman terdekat, bahkan anaknya pun menggunakan produknya. Alhasil, masyarakat bisa lebih mengenal, dan setiap hari banyak yang memesan berbagai macam produknya.

“Sanggar Kreativitas berada di bawah naungan Komunitas Asosiasi Rajut Indonesia Korda Bogor, sehingga biasanya sering sharing apabila mendapatkan sebuah project besar,” tuturnya.(cr6/c)