25 radar bogor

Dekranasda Kota Bogor Percantik Galeri Kerajinan

TAMPILAN BARU: Suasana Galeri Kerajinan Dekranasda Kota Bogor di Botani Square.
TAMPILAN BARU: Suasana Galeri Kerajinan Dekranasda Kota Bogor di Botani Square.

Persaingan pasar semakin ketat. Tak hanya menghadapi produk-produk dari luar negeri, tapi juga produk dalam negeri. Untuk itu, diperlukan kesiapan pelaku usaha terutama UMKM yang ada di Kota Bogor. Sebagai wadah yang mengayomi UMKM, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Bogor terus melakukan berbagai program. Salah satunya, mengubah penampilan galeri kerajinan yang ada di Botani Square.

Laporan: Omer Ritonga

Pengelola Galeri Kerajinan, Saepuddin Zuhri mengatakan, ada beberapa perubahan yang dilakukan. Di antaranya penyusunan display sudah berdasarkan kategori produk, tidak lagi berdasarkan si pengrajin UMKM.

“Penataan produk dikategorikan menjadi enam jenis, yakni fashion atau pakaian, kuliner, dekorasi, aksesori, kerajinan, dan batik,” kata Saepuddin kepada Radar Bogor.

Untuk kuliner, bahkan ditata lebih khusus, berada tepat di sisi luar ruangan hingga lebih terlihat pengunjung mal yang akan masuk melalui galeri depan. Untuk waktu tertentu, letak display akan selalu diatur dan diputar agar semua produk dapat dilihat.

Tak hanya kuliner yang tahan lama, saat ini tersedia kuliner seperti jamu dan jenis makanan yang harus disimpan khusus. Selain penataan yang diperbaharui, pemasarannya juga lebih dikembangkan.

“Sebelumnya potongan harga diberikan pada waktu tertentu saja dan tersedia tempat khusus yang menawarkan produk yang diberikan potongan harga,” jelasnya.

Stand khusus tersebut lebih dikenal dengan Pojok Diskon. Besarnya diskon dan jenis produk akan diganti setiap minggu. Masing-masing kategori dan pengrajin akan bergantian memberikan promo baik itu potongan harga maupun harga spesial.

Dengan adanya konsep baru, produk asli Bogor mampu menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri. Sebab, kata dia, produk asal Bogor tidak kalah saing dengan produk lain. “Intinya kami lebih utama memperkenalkan, setelah mengenal dan mencoba memakainya,” ujar dia.

Tak hanya Mal Botani saja, mal lain di Bogor juga dapat memberikan tempat dan ruang untuk UMKM Bogor agar bersaing dengan produk-produk pabrikan. Dia juga berharap penjualan produk-produk hasil UMKM mampu meningkat. “Untuk target diharapkan meningkat sekitar 20 persen,” tambahnya.

Sementara itu, jumlah UMKM yang tergabung saat ini kurang lebih 60 UMKM dengan 1.000 item. Termasuk di dalamya kuliner, fashion atau busana sekitar 500 item, dekorasi dan aksesori masing-masing 200 item.

Sedangkan kerajinan sekitar 100 item dan sisanya 46 merupakan kategori batik. Pengrajin yang tergabung di Galeri Kerajinan Dekranasda merupakan pengrajin yang memproduksi langsung. Tidak mengambil dari orang lain atau daerah lain. Ke depannya, pihaknya juga akan menambah galeri di tempat lain.(/c)