CIBINONG-Harapan para guru honor mendapatkan uang kesejahteraan pegawai (kespeg), tak akan terealisasi tahun ini. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, TB Luthfie Syam mengatakan, APBD Perubahan (APBDP) 2017 ternyata 4.000 tenaga guru honorer tak masuk di dalamnya.
Ia berjanji, akan berjuang kembali agar bisa masuk di anggaran 2018. “Kami inginnya semua dapat. Tetapi, itu kembali lagi kepada kemampuan keuangan sebab belum tahu proyeksi APBD berapa untuk 2018,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin (18/9).
Lebih lanjut ia mengatakan, sebenarnya angka Rp6 miliar bukan alokasi, hanya asumsi untuk keperluan kespeg. Menurutnya, jangan sampai salah koordinasi karena nanti banyak sangkaan yang kurang baik kepada Disdik. “Sudah ada alokasi masing-masing. Yang jelas, kespeg belum bisa dipenuhi karena kegiatan yang lain masih banyak,” tuturnya.
Dalam perubahan anggaran tersebut, kata dia, Disdik mengajukan berbagai hal bukan hanya soal kespeg. Sebelumnya, sambung dia, penanganan darurat beberapa sekolah yang menyangkut keamanan anak.
“Kami masukan dari sekian banyak poin, ternyata yang tidak bisa dipenuhi soal kespeg. Bukan hanya itu, pembuatan wc dan pemagaran sekolah tidak bisa dicukupi karena anggarannya tidak ada,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, besarnya anggaran disdik tidak hanya untuk kepentingan pemberian upah guru honorer. Meski itu sangat penting, tetapi urusan infrastruktur juga harus dilihat.“Memang ada efisiensi pekerjaan Sarpras (sarana prasarana), tapi tidak etis jika hasil efisiensi itu dipakai untuk membayar orang, jadi pasti diarahkan untuk infrastruktur lagi,” pungkasnya. (rp2/c)