25 radar bogor

Ekspektasi Penjualan Tumbuh Positif

JAKARTA–Tantangan berat tengah dihadapi industri ritel saat ini. Setelah Ramayana menutup sejumlah gerai beberapa waktu lalu, Matahari Department Store juga menutup dua gerainya di Pasaraya Blok M dan Manggarai, Jakarta. Namun, itu bukan berarti pelaku industri ritel menyetop ekspansi. Pelaku bisnis tersebut tetap optimistis mampu menggenjot penjualan.

Corporate Secretary & Legal Director PT Matahari Department Store Tbk Miranti Hadisusilo mengonfirmasi bahwa dua gerai di Jakarta segera stop operasi. ’’Matahari Department Store Pasaraya Blok M dan Manggarai ditutup per akhir September ini. Industri ritel sedang slowing down sehingga dua gerai itu tidak sesuai dengan target manajemen,’’ ujarnya.

Meski menutup dua gerai, Miranti menambahkan, kinerja Matahari secara keseluruhan masih cukup baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan rencana Matahari untuk terus melakukan ekspansi. Dua gerai yang ditutup itu digantikan dengan pembukaan satu sampai tiga gerai baru hingga akhir tahun ini.

’’Ada (pembukaan baru, red) satu di Jawa dan dua lagi di luar Jawa. Di samping itu, kami tentu berharap pemerintah melakukan tindakan untuk meningkatkan investasi dan perekonomian Indonesia, terutama di sektor ritel,’’ ungkap Miranti.

Berdasar kinerja keuangan per semester I-2017, penjualan Matahari Department Store menyusut 27,4 persen menjadi Rp3,76 triliun jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya.

Sementara itu, PT Hero Supermarket Tbk (HERO) juga mengaku menutup gerai. Emiten yang membawahkan jaringan ritel merek Hero, Giant, Guardian, dan Ikea tersebut menutup gerai karena beberapa alasan. Misalnya, perkembangan demografi yang memengaruhi kunjungan ke toko, juga bergesernya perilaku konsumen ke e-commerce.

Presiden Direktur HERO Stephane Deutsch menyatakan, bisnis perseroan mengalami pertumbuhan penjualan yang berbeda. Dari divisi non-makanan (nonfood), penjualannya tercatat naik 12,2 persen (yoy) pada semester I 2017. Selanjutnya, divisi food turun 6,2 persen.

’’Tapi, kami tidak berencana menutup toko besar-besaran tahun ini. Kami akan ekspansi toko-toko baru seperti menambah toko hypermarket Giant, Ikea, dan Giant Mart,’’ katanya.

Deutsch enggan berkomentar apakah penutupan jaringan grup HERO terkait dengan kondisi perekonomian dan daya beli masyarakat. Dia juga tak mau menjelaskan berapa toko yang ditutup selama setahun terakhir dan jumlah karyawan yang terdampak.

Pada semester I 2016, jaringan toko Grup Hero dari semua merek berjumlah 476 toko. Pada semester I tahun ini, angkanya turun menjadi 449 toko. Saat ini HERO tercatat memiliki 56 toko Giant Ekstra, 109 Giant Ekspres, 32 Hero, 249 Guardian, 1 Ikea, dan 2 Giant Mart.(agf/rin/c22/sof)