25 radar bogor

Bertahun-tahun Kekeringan

PENYEBAB KERING: Warga bercengkerama di hamparan kebun kelapa sawit di Kampung Pasir Angin RT 02/01, Desa Wargajaya, Kecamatan Cigudeg, kemarin.
PENYEBAB KERING: Warga bercengkerama di hamparan kebun kelapa sawit di Kampung Pasir Angin RT 02/01, Desa Wargajaya, Kecamatan Cigudeg, kemarin.

CIGUDEG–Ratusan warga yang bermukim di Kampung Pasir Angin RT 02/01, Desa Wargajaya, Kecamatan Cigudeg, sudah bertahun-tahun dilanda kekeringan. Bukan tanpa sebab, letak pemukiman yang berdampingan dengan perkebunan sawit milik salah satu BUMN tersebut, membuat sumber air masyarakat setempat menyusut.

Terlebih pada musim kemarau, warga sangat kesulitan mendapatkan air bersih. Jangankan air untuk memasak, untuk kebutuhan mencuci saja harus berebut dengan tetangganya.

Hal tersebut terlontar dari mulut salah satu warga, Ai (78). Ia mengaku saat ini kesulitan mendapatkan air bersih. Dirinya bahkan harus berjalan menuju sungai yang jaraknya sekitar dua kilometer. “Semenjak ada perkebunan sawit, untuk mendapatkan air susah. Padahal dulu ketika masih perkebunan karet, kami masih sangat mudah mendapatkan air,” keluhnya kepada Radar Bogor.

Sementara itu, Ketua RT 01 Desa Pasir Angin Dede menuturkan, keberadaan perkebunan sawit di wilayahnya membuat debit air semakin berkurang. Bahkan saat musim kemarau warga hanya mengandalkan air dari masjid saja. “Untuk sumur, warga punya, tapi tidak bisa diminum dan kedalamannya harus mencapai sepuluh meter, baru ada airnya,” ujarnya.

Sekadar informasi, untuk satu batang pohon kelapa sawit dapat menyedot 20 hingga 40 liter air dalam satu harinya. Tidak hanya itu, pohon sawit juga dapat menyedot air sampai kedalaman 5,2 meter.(all/c)