CIBUBUR–Jalan Raya Alternatif Cibubur-Cileungsi menjadi jalur padat yang dilalui kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Tak hanya kendaraan, jalur ini juga ramai dipadati pejalan kaki.
Kondisi itu menyebabkan arus lalu lintas sering tersendat. Kemacetan tak bisa dihindari pada jam sibuk seperti pagi dan sore hari. Kemacetan semakin menjadi manakala dibangun pagar pembatas jalan di depan Plaza Cibubur. Pembangunan pagar setinggi 1,5 meter itu dinilai mubazir oleh warga.
“Entah kenapa yang dipasang malah pagar pembatas jalan, bukan jembatan penyeberangan orang (JPO),” terang Hendrikus (29), warga sekitar, kepada Radar Cibubur Kamis (14/9).
Pembangunan JPO, kata dia, jauh lebih efektif bagi pejalan kaki yang ingin menyeberang di depan Plaza Cibubur. Selain itu, bisa mencegah risiko kecelakaan di jalan raya.
“Hampir setiap menit ada saja orang yang menyeberang di depan Plaza Cibubur. Mereka menyeberangi dua jalur di tengah padatnya arus lalu lintas. Ini sangat berisiko kecelakaan,” paparnya.
Diketahui, sepanjang jalan alternatif Cibubur-Cileungsi, baru terdapat satu jembatan penyeberangan, tepatnya di depan Mal Ciputra Cibubur.
“Padahal, di depan Plaza Cibubur itu yang kerap bikin macet. Saya rasa, JPO lebih penting dibandingkan pagar pembatas di tengah jalan,” pungkasnya.
Harapan serupa disampaikan salah seorang karyawati pusat perbelanjaan di Cibubur, Herawati (27). Dia mengaku kalau selama ini khawatir ketika harus menyeberangi Jalan Raya Cibubur. “Pasti takut kalau mau nyeberang. Apalagi, jalan raya ini lebar dan dua jalur. Kalau lagi lengang pun kadang suka takut ditabrak mobil atau motor,” ujarnya.(dka/c)