CARIU–Keberadaan ternak sapi PT Catur Mitra Taruma semakin mencemaskan warga. Pasalnya, jebolnya tanggul pembuangan kotoran sapi ini terus mencemari Sungai Cibeet di Kampung Tanggulung, Desa Cariu.
“Warga butuh air bersih karena kondisinya sekarang sudah musim kering. Kesaksian warga, air Sungai Cibeet masih tercemar,” ujar Camat Cariu, Didin Wahidin kepada Radar Bogor kemarin (13/9).
Warga berharap aktivitas ternak sapi dihentikan agar air sungai yang saat ini menjadi andalan warga memperoleh air dapat dimanfaatkan. “Untuk mandi warga pakai air Kali Cibeet. Andai tak ada kotoran sapi, air bisa dikonsumsi,” terangnya.
Meski demikian, pihaknya tak dapat berbuat banyak. Apalagi menutup lokasi ternak. Walaupun demikian, Didin mengaku sudah melayangkan surat teguran kepada pengelola ternak. “Surat sudah kami kirim, tapi belum ada balasan,” tukasnya.
Terpisah, Kasi Penyelesaian Sengketa Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor, Riri mengatakan, baru mengetahui pencemaran Sungai Cibeet. Menurutnya, penyelesaian sengketa lingkungan butuh pengamatan mendalam.
“Harus dijabarkan dulu yang dimaksud dengan air limbah dari suatu hasil usaha, dan atau kegiatan berwujud cair. Air limbah yang bersifat dominan dan tersebar bersumber dari rumah tangga atau domestik, diikuti usaha lain semisal industri, rumah sakit, peternakan, bahkan perniagaan,” terangnya.
Sementara itu, pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab jebolnya tanggul PT Catur Mitra Taruma di Kampung Tanggulung, Desa Cariu. Polsek menduga ada korelasi antara sistem pembuangan limbah yang buruk dengan tercemarnya air.
“Masih belum bisa kami pastikan adanya pencemaran air kali karena limbah kotoran sapi atau bukan. Namun, ada kemungkinan semua ini berhubungan,” ucap Kapolsek Cariu, Kompol Darmawan kepada pewarta.
Menurutnya, polisi masih menunggu uji lab kadar air untuk memastikan mengandung racun atau tidak. Setelah dipastikan, polisi akan menindak pihak yang bersalah, dalam hal ini pengelola ternak sapi.(azi/c)