NANGGUNG–Tenaga pengajar daerah pedesaan masih didominasi guru honorer. Seperti di Kecamatan Nanggung. Tercatat, dari 424 guru yang mengajar di tingkat SD dan SMP, 256 orang di antaranya berstatus non-PNS.
”Di sini memang kebanyakan honorer. Ada yang baru dan yang sudah lama. Dalam satu sekolah, guru PNS-nya paling banyak ada empat hingga lima orang,” ujar Kepala UPT Pendidikan Kecamatan Nanggung, Titis Sutisna kepada Radar Bogor, kemarin (12/9).
Menurutnya, hal itu tidak terlepas dari lokasi serta kemampuan sekolah. Penggunaan guru honorer dilakukan karena kurangnya jumlah guru PNS yang ada di pedesaan. ”Mayoritas merupakan penduduk sekitar lokasi sekolah,” tuturnya.
Titis menambahkan, untuk gaji para guru honorer bergantung pada dana bantuan operasional sekolah (BOS). Dari 15 persen anggaran per tahun, dibayarkan untuk mereka.
”Kalau itu tergantung jumlah muridnya. Honornya bisa naik turun dengan rata-rata Rp200 ribu hingga Rp300 ribu per bulan. Tergantung sekolah, jumlah murid dan jumlah guru honorernya,” tukasnya.(all/b)